• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Abu Darda Masuk Islam setelah Berhalanya Dihancurkan Sahabat

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
pahala memudahkan kesulitan orang lain

Ilustrasi: Pexels

97
BAGIKAN

BAGI Uwaimir bin Malik Al Khazraji atau Abu Darda, bangun pagi sudah menjadi kebiasaannya. Ia hampir tak pernah keduluan oleh matahari pagi. Baginya, bangun pagi merupakan suatu kebiasaan yang telah menahun.

Ada beberpa hal yang biasanya Abu Darda lakukan seusai bangun pagi. Ia selalu bergegas menuju sebuah kamar yang paling istimewa dalam rumahnya. Di situlah terletak berhala sembahannya, yang amat dikasihi dan dijaganya. Baginya bangun pagi dan kemudian melihat berhala sudah menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Hidupnya akan terasa kurang jika ritual itu ia lewatkan.

BACA JUGA: Cinta Sahabat kepada Rasulullah

Biasanya Abu Darda akan segera membungkuk memberi hormat, kemudian diminyakinya patung itu dengan wangi-wangian termahal yang terdapat dalam tokonya yang besar. Bukan masalah baginya. Wangi-wangian itu hanya sedikit dari kekayaannya yang bertumpuk.

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Pagi ini, Abu Darda memberi pakaian baru pada patung berhalanya. Sebuah baju dari sutra yang sangat megah. Ia memperolehnya kemarin dari seorang pedagang dari Yaman yang sengaja mengunjunginya.

Setelah matahari agak tinggi, barulah Abu Dard masuk bersiap pergi ke tokonya. Hari itu Yatsrib sangat ramai. Maklum, kota itu penuh sesak dengan para pengikut Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang baru kembali dari peperangan Badar. Di barisan paling depan, terlihat kumpulan tawanan yang terdiri dari orang-orang Quraisy. Abu Darda mendekati orang ramai. Ia bertanya kepada seorang pemuda suku Khazraj. Kepadanya ia menanyakan di mana Abdullah bin Rawahah.

Abdullah bin Rawahah adalah teman akrab Abu Darda. Namun Abdullah masuk Islam sedangkan Abu Darda tetap dengan keyakinannya. Namun persahabatan keduanya tidak terputus. Hari itu akhirnya Abu Darda menghabiskan waktu di tokonya, sibuk berjual-beli dan memimpin para pekerjanya. Mejelang sore ia segera pulang ke rumah. Tentu dengan segudang penat yang tertinggal di kepala.

Tapi alangkah terkejutnya ketika ia mendapati istrinya duduk dekat pintu kamar patung sambil menangis. Rasa takut terpancar di wajahnya.

BACA JUGA: Salim, Sahabat Nabi yang Syahid sesaat sebelum Menikah

“Ada apa?” Abu Darda bertanya.

“Temanmu Abdullah bin Rawahah tadi datang kemari,” jawab istrinya di sela isak tangis, “dia menghancurkan patung sembahan kita.”

Abu Darda menengok ke kamar patung. Dilihatnya patung itu sudah hancur berkeping-keping. Seketika timbul amarahnya. Dia langung hendak mencari Abdullah bin Rawahah—sahabatnya itu mestilah bertanggung jawab terhadap ini. namun kemudian ia berpikir, “Seandainya patung itu benar tuhan, tentu dia sanggup membela dirinya sendiri…”

Advertisements

Lalu ditinggalkannya patung itu. Ia tetap mencari Abdullah. Namun kini ia ingin memeluk Islam. Bersama-sama Abdullah, dia pergi menghadap Rasulullah dan menyatakan ikrar syahadat.

Sejak detik pertama Abu Darda iman kepada Allah dan RasulNya, dia iman dengan sebenar-benarnya iman. Dia sangat menyesal terlambat masuk Islam. Sementara itu kawan-kawannya yang telah lebih dahulu masuk Islam telah memperoleh pengertian yang dalam tantang agama Allah ini. Mereka hafal Alquran, senantiasa beribadat, dan taqwa yang selalu mereka tanamkan dalam diri mereka di sisi Allah.

“Aku harus mengejar ketertinggalanku,” ucap Abu Darda suatu kali. Tekadnya ia buktikan. Ia bersusah-payah siang dan malam dan ia berpaling  kepada urusan ibadah dan untuk sementara memutuskan hubungannya dengan dunia. Abu Darda mencurahkan perhatian kepada ilmu seperti orang kehausan; mempelajari dan menghafal Alquran dengan tekun. Ia berusaha menggali pengertian Alquran siang dan malam. Tatkala perdagangannya dirasakannya mengganggu dan merintanginya untuk beribadat dan menghadiri majelis-majelis ilmu, maka segera ditinggalkannya tanpa ragu-ragu ataupun menyesal.

Abu Darda cukup beruntung. Ia bisa langsung menggali dan belajar ilmu langsung dari Rasulullah. Dalam tempo yang singkat, ia bahkan sudah bisa mengejar teman-temannya. Banyak rekannya yang terkagum-kgum karena Abu Darda telah hafal Alquran sama seperti mereka yang telah lama memeluk Islam. Waktu berikutnya, ia menjelma menjadi ahli hadist, ahli fikih, ahli hikmah, filosof, dan ia juga ahli berdiplomasi.

BACA JUGA: Ketika Rasulullah Jelaskan Tiga Kalimat Terakhir Sahabat yang sedang Sakaratul Maut

Tetapi semua sahabat tahu. Tidak begitu saja Abu Darda menjelma seperti itu. Perjuangan Abu Darda untuk mengejar ketertinggalannya sangat berat dan gigih. Ia bahkan harus kehilangan harta kekayaannya yang sangat banyak. Ia kehilangan lebih banyak waktu untuk bercengkerama dengan sahabat dan keluarganya. Dan betapa Abu Darda berusaha untuk selalu mengutamakan kesucian batin daripada kesucian lahir. Abu Darda sadar sepenuhnya, bukan sesuatu yang sulit untuk selalu berkembang dan menambah pengetahuan. Asal ulet dan mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh.

Kini, setiap kali matahari pagi terbit, ada kesibukan lain yang dikerjakan oleh Abu Darda. Ia kini tidak lagi memburu patung berhala. Setiap hari, Abu Darda selalu mengusahakan dirinya untuk terus dan terus belajar. Tanpa kenal henti, sepanjang hayatnya. []

 

Tags: abu dardasahabat
Share97SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Variasi? Perlu!

Next Post

Umar bin Khattab, Terbaik di Masa Jahiliyah, Terbaik pula di Masa Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Nabeez

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0

Air, Keistimewaan Air Zamzam

Ini 7 Keistimewaan Air Zamzam, Sebaik-baiknya Air di Muka Bumi

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0
jantung

Gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada. Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau berat di dada.

Lihat LebihDetails

4 Janji Allah pada Orang Ahli Tahajjud

Oleh Saad Saefullah
3 April 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Di antara janji-janji Allah bagi para ahli tahajjud adalah sebagai berikut.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0
Foto: Freepik

Jumlah uang cash yang sebaiknya disimpan di rekening (baik rekening tabungan atau giro) sangat bergantung pada kebutuhan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.