PALESTINA—Juru bicara Badan Bantuan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Jalur Gaza, Adnan Abu Hasna, mengatakan bahwa UNRWA masih menderita defisit keuangan 300 juta dolar. Au Hasna menganggap kekurangan dana ini sebagai ancaman serius bagi keberadaan UNRWA.
Abu Hasna mengatakan kepada radio Voice of Palestine, Rabu (18/4/2018), bahwa agensi terus bekerja di semua tingkatan melalui kampanye penggalangan dana secara global, baik di dunia Arab maupun dunia internasional. Sementara agensi itu mengikuti kebijakan “penghematan” untuk menghilangkan biaya yang tidak perlu.
Dia menambahkan bahwa defisit saat ini akan membuat tugas UNRWA menjadi sulit setelah Agustus mendatang. Meski mengalami krisis, Abu Hasna menekankan bahwa badan tersebut akan terus menyediakan layanan bagi para pengungsi di semua bidang pekerjaan.
Abu Hasna mengatakan bahwa jika agensi tersebut berhasil menggalang dana dengan selamat sampai akhir tahun ini , itu akan memulihkan keuangan UNRWA dengan baik.
UNRWA adalah sebuah badan PBB yang didirikan oleh Majelis Umum pada tahun 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada sekitar 5 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.
Misinya adalah untuk membantu para pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza mencapai potensi pengembangan manusia mereka sepenuhnya, menunggu solusi yang adil dan langgeng untuk penderitaan mereka.
Layanan UNRWA mencakup pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan dan layanan sosial, infrastruktur kamp dan perbaikan, perlindungan dan keuangan mikro. []
SUMBER: PALESTINECHRONICLE