PALESTINA—Anggota legislatif Palestina Majid Abu Syamalah dari Fraksi Fatah menuding Presiden Mahmud Abbas bertanggung jawab atas pemotongan gaji pegawai, dan mencekal paspor korban luka dan opisisi, serta menerapkan sanksi terhadap rakyatnya di Gaza.
Dalam rilis yang diterima PIC, Abu Syamalah menjelaskan dirinya menjadi korban penganiayaan secara hukum baik sebagai warga maupun sebagai anggota parlemen terpilih.
BACA JUGA: Hamas: Mahmud Abbas Tak Peduli kepada Warga Gaza
Aleg dari fraksi Fatah ini mengajukan pembaruan paspor, namun dikejutkan dengan penolakan, dan diinformasikan dirinya dicekal memiliki paspor baru tanpa disebutkan sebabnya. Sampai saat ini dirinya tidak mendapatkan informasi resmi dari parlemen maupun pihak terkait, sehubungan dengan pembaruan paspornya dan pengekangan terhadap kebebasannya.
Melalui pengacara, dirinya telah meminta penjelasan dari wakil kementerian dalam negeri terkait pencekalan ini, namun katanya tak memiliki jawaban dan menolak memberikan keterangan lebih lanjut.
BACA JUGA: Mahmud Abbas Pecat 6000 Lebih Pegawai Pemerintah di Gaza
Aleg menyayangan kebijakan premanisme terhadap hukum dan pengekangan hak-hak warga, dengan pencekalan dan pelarangan penerbitan paspor, pemerintah Palestina di Ramallah harus bertanggung jawab menjelaskan hal ini.
Pencekalan paspor ini merupakan kelanjutan atas pemotongan gajinya dan gaji ribuan pegawai serta puluhan anggota parlemen.
Aleg menyebutkan, saya telah melawan penjajah dan mendekam di penjara Israel lebih dari 10 tahun, namun mereka tidak menyita identitasku, namun saya menentang kebijakan Presiden Abbas, dan mereka langsung menyota pasporku, ungkapnya. []
SUMBER: PIC