JAKARTA–Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto telah menegaskan bahwa vaksin tidak menjamin seseorang tak terkena virus Corona. Anggapan dunia bakal bebas virus jika telah ditemukan vaksin adalah keliru. Sebab, vaksin ternyata merupakan lini kedua untuk mengatasi pandemi.
Menurut Yuri vaksin bukan jaminan untuk mengucapkan selamat tinggal pada pandemi.
BACA JUGA: Waspada, Ini Bahaya Suka Marah-marah di saat Pandemi
“Kita harus paham, vaksin bukan lini pertama dalam penanggulangan Covid-19. Karena vaksinasi kita sangat berharap memberikan perlindungan terhadap orang yang jatuh sakit. Tapi tak melindungi orang dari terkena virusnya, paparannya,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Senin (19/10/2020).
Berdasar itu, Yurianto menegaskan lini utama adalah tetap melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga seseorang tak akan terpapar virus dengan 3M yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
“Apabila kita tak terpapar virusnya maka kita tak akan sakit. Dan tentunya pasti tak akan meninggal karena Covid-19,” tegas Yuri.
Yurianto menjelaskan vaksin ditujukan untuk memberikan kekebalan, agar pada saat kita terpapar virusnya, seseorang tak jadi jatuh sakit. Jadi mencegah seseorang tak jadi sakit akibat terpapar virus.
“Maka vaksin itu lini kedua. Sebab orang yang divaksin tak terhalangi untuk terpapar. Maka sekalipun sudah tervaksin, maka jaga jarak dengan pakai masker tetap perlu dilaksanakan. Jika tidak, oke kita kebal, tapi masih bisa terpapar virus,” kata Yuri.
“Yang jadi masalah, jika virus pada tubuh kita ini menular pada tubuh orang lain yang belum divaksin bisa fatal, apalagi pada kelompok rentan,” tambahnya.
Dia menegaskan kembali hampir 80 persen dari orang terpapar virus ini, tak jatuh sakit yang ditandai dengan tak ada gejala.
BACA JUGA: Beredar Isu Vaksin Covid-19 Buatan Rusia Tingkatkan Risiko Terinveksi HIV
“Nah apabila orang ini ada di tengah masyarakat yang tak laksanakan 3M, maka ini akan menular ke orang lain,” pungkas Yuri.
Menurutnya, jika orang yang sudah tertular itu memiliki faktor imunitas rendah, komorbid (penyakit penyerta), dan usia lanjut, maka akan jatuh sakit. Maka dipahami, vaksin tak boleh dianggap sebagai penyelesaian akhir dari pandemi.
“Sehingga kalau ada vaksin, lalu apakah selamat tinggal masker dan 3M? Tidak begitu. Itu tak menyelesaikan masalah. Tetap 3M, sekalipun sudah divaksin,” tegasnya. []
SUMBER: JAWAPOS