JAKARTA—Ratusan ribu jiwa menunggu untuk diselamatkan di Ghouta-Suriah, kurang dari 3 bulan lebih dari 730 jiwa meregang nyawa, 1500 jiwa lainnya luka bahkan kehilangan anggota tubuhnya.
Hal ini membuat keprihatinan banyak pihak termasuk Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang terus memberikan perhatian lebih, khususnya terhadap tragedi kemanusiaan.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menyampaikan, kejadian Ghouta ini memang hasil dari produk penguasa dunia.
“Buat kami tidak aneh kejadian ini terjadi dan merupakan fase akhir zaman. Ghouta hanya miniatur kiamat penguasa dzalim yang tidak punya prikemanusiaan,” ujarnya kepada Islampos.com di Jakarta di Jakarta Selatan, Jumat (9/3).
Ahyudin bahkan mengingatkan agar jangan tanggung-tanggung memahami fenomena dunia ini. Ia menekankan, tidak ada amal yang lebih baik dalam kondisi saat ini.
“Kecuali Doa terbaik, untuk mereka yang teraniaya. Dan jika kita mendoakan sudah merupakan hal yang sangat luar biasa,” pungkasnya.
Ahyudin juga berpesan, sedekah terbaik hari ini adalah sedekah memberikan bantuan kepada mereka yang teraniaya sekalipun sedekah kepada tetangga dan merupakan spirit islam.
“Fenomena pemusnahan manusia dengan menertawakan tragedi ini juga ada. Saya meyakini kedzoliman ini pasti kedzoliman dimiliki oleh penguasa yang tidak memiliki iman,” cetusnya. []
Reporter: Rhio