JAKARTA—Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melakukan langkah strategis kedua kalinya untuk mengurangi berbagai penderitaan masyarakat di tanah Papua akibat kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk. Kali ini, ACT tengah menyiapkan keberangkatan Kapal Kemanusiaan (KK) menuju Papua dengan membawa 100 ton bantuan pangan dan medis.
lnsan Nurrohman selaku Vice President ACT menyampaikan, bantuan-bantuan yang rencananya akan diangkut oleh Kapal Kemanusiaan Papua di antaranya beras, biskuit bayi, susu cair, vitamin (asam folat A, kalsium, zat besi), puluhan ton air mineral, dan pakaian bayi serta dewasa.
“Berbagai bantuan tersebut guna mencukupi gizi masyarakat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua,” katanya saat ditemui di Kantor ACT Menara 165, Jalan Simatupang Jakarta Selatan Kamis (1/2).
Ia menambahkan, Kapal Kemanusiaan Papua tidak hanya membawa bantuan pangan dan medis.Seratus relawan, termasuk tenaga paramedis dan ahli gizi, juga akan ikut dalam perjalanan menuju Papua dengan kapal terpisah.
“Kapal Kemanusiaan rencananya akan diberangkatkan dari Merauke pada pekan pertama Februari. “Insya Allah bila tidak ada halangan, kapal ke Papua akan berlayar pada Minggu (4/2) dari Merauke ke Agats,” ungkapnya.
Insan menjelaskan, selain bantuan beras dan relawan, ACT iuga berencana menyiapkan dapur umum guna membantu masyarakat lepas dari problem gizi buruk. Sebelumnya, berbagai bantuan paket gizi dan layanan kesehatan gratis telah menjangkau beberapa distrik di Kabupaten Asmat.
“Bantuan tersebut menyasar penderita campak dan gizi buruk yang ada di Kabupaten Asmat,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio