“Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka). (yaitu) ubun-ubun yang mendustakan dan durhaka.” (96:15-16).
MENGAPA Al-Quran menyebutkan ubun-ubun (An-nashiyah) sebagai pendusta dan pendosa? Mengapa pemilihan katanya tidak langsung menjadikan manusianya sebagai obyek? Apa istimewanya ubun-ubun yang dalam bahasa lain disebut frontal lobe atau prefrontal cortex (PFC).
Mengapa ubun-ubun bertanggung jawab terhadap dusta dan dosa yang dilakukan manusia?.
Pemahaman yang akan dibagikan kepada pembaca lebih kepada “membaca” ayat ini berdasarkan pendekatan dari sisi neuroscience yang saat ini semakin intens digunakan untuk mempelajari fungsi dan kinerja otak manusia.
Dalam aktivitas sehari-hari, sebagian besar kita melakukannya dengan otomatis tanpa ada proses berpikir otak bekerja seperti dalam mode auto pilot. Kegiatan otomatis ini terbentuk dari proses pembiasaan yang sudah berjalan lama dan akhirnya menjadi perilaku dalam keseharian. Otak akan mematikan proses berpikir yang menghabiskan banyak energi.
BACA JUGA: Makanan dan Perilaku
Mode auto pilot ini seperti pisau bermata dua. Bisa positif dan juga negatif tergantung proses pembiasaan yang dilakukan. Mode auto pilot dapat juga disebut sebagi habit/kebiasaan yang terbentuk karena aktifitas yang dilakukan secara berulang dalam jangka yang sangat lama. Contohnya adalah berjalan, makan, menulis, berkendara, dan lain-lain tergantung pembiasaan dari setiap individunya.
Kebiasaan yang semakin menguat dan semakin auto pilot adalah cerminan dari kepribadian seseorang. Beberapa/banyaknya kebiasaan yang dikerjakan dalam keseharian inilah yang kemudian menggambarkan akhlaq dari seseorang.
Pada tahun 1848, Phineas Gage seorang pekerja di jaringan rel kereta api mengalami musibah. Sebatang besi besar dan panjang tertancap tepat di bagian depan kepalanya. Sebelum musibah tersebut, orang -orang mengenal Gage sebagai pribadi yang sangat santun dan pribadi yang menyenangkan dalam kesehariannya. Namun setelah musibah tersebut, Gage berubah.
Gage menjadi individu yang tidak dapat mengontrol emosi, impulsif, kehilangan sopan santun, dan sering lepas kontrol dalam perilakunya. Kasus Gage ini banyak dijadikan contoh oleh para neuro-scientist untuk memahami fungsi otak bagian depan (ubun-ubun).
Hasil studi otak yang dilakukan oleh David Ferrier dengan menggunakan monyet sebagai objek ternyata juga menarik. Monyet-monyet yang dihilangkan bagian depan otaknya (pre frontal cortex) ternyata tidak berbeda dalam perilaku kesehariannya, baik diri sisi sensorik, motorik, serta caranya memproses stimulus yang ada di sekitarnya.
Otak merupakan organ tubuh manusia yang paling kompleks. Fungsinya sebagai sistem pusat syaraf yang mengendalikan seluruh fungsi tubuh. Otak tersusun dari 2 (dua) jenis sel, yaitu Sel Neuron dan Sel Glia. Sel Neuron berfungsi sebagai penyimpan dan pengirim informasi ke otot. Sel neuron berjumlah milyaran, berumur pendek,, dan dapat beregenerasi dengan cepat. Sedangkan Sel Glia berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan melindungi sel-sel neuron.
Otak mempunyai 3 bagian utama yaitu cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil), dan brainstem (batang otak). Cerebrum merupakan bagian otak terbesar secara volume. Bagian dalam cerebrum berwarna keputihan dan permukaannya dilapisi oleh cerebral cortex (grey matter) yang banyak ditemukan adanya sinapsis (hubungan antar neuron). Sinapsis ini dapat digambarkan sebagai sistem syaraf yang mengendalikan aktivitas otak.
Secara sistem, otak terbagi menjadi 3 (tiga) sistem utama, yaitu sistem otak reptil, sistem limbik, dan sistem neo-cortex. Sistem otak reptil yang berada di area brain stem, merupakan sistem yang bekerja sebagai fungsi bertahan hidup dasar ketika ada bahaya yang mengancam.
Beberapa bagian lain di tengah otak yang terdiri dari hipothalamus, amigdala, dan hipocampus, merupakan kesatuan yang disebut dengan sistem limbik. Sistem ini merupakan “indera penciuman” otak yang kemudian menentukan emosi dan perasaan, seperti marah, sedih, terancam, aman, bahagia, dan lain-lainnya.
Sebagian besar dari otak besar dan otak kecil menjadi sistem neocortex yang menentukan kecerdasan dan kepribadian, proses untuk berpikir, daya ingat, visualisasi, serta analisa terhadap urutan kejadian
Otak reptil adalah bagian otak yang bekerja otomatis untuk bertahan hidup. Contohnya jika ada kebakaran, manusia tidak perlu berfikir dahulu untuk berlari menjauhi api. Kemudian yang selanjutnya adalah sistem limbik yang berfungsi sebagai sistem sensor. Bukan hanya ada di otak manusia, namun terdapat juga pada otak binatang.
BACA JUGA: Mengapa Ibu Disebut 3 Kali dan Ayah 1 Kali? Sebuah Renungan dari Sisi Ilmiah
Manusia melihat, mendengar, dan merasakan tidak lepas dari fungsi sistem limbik. Hal yang sama juga terjadi pada binatang. Sebagai sensor, sistem limbik mempunyai fungsi yang sangat luas dan penting untuk menjalani hidup sehari-hari. Emosi baik positif maupun negatif dihasilkan dari sistem limbik. Sistem ini pula yang membuat manusia mempunyai kemampuan untuk bertahan dari kondisi yang tidak menguntungkan secara emosional. Sistem limbik mempunyai kecenderungan mengendus adanya bahaya berlipat dibandingan mencium adanya reward/hal yang menguntungkan.
Satu bagian otak manusia yang terletak di bagian depan-atas neocortex dikenal dengan sebutan prefrontal cortex (PFC). Bagian ini bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan aksi yang akan dilakukan. Are PFC di otak manusia merupakan paket kendali (“kemudi – gas – rem – kopling”) bagi sistem limbik untuk menentukan apa yang akan diputuskan dan diteruskan menjadi sebuah aksi. Kinerja PFC yang optimal memastikan setiap keputusan yang diambil dan dilakukan pasti melalui proses pertimbangan sesuai dengan value atau norma yang berlaku, baik-buruk dan boleh-tidak.
Hasil perbandingan dari kasus Gage yang tertusuk besi di bagian PFC-nya serta hasil penelitian Ferrier yang menghilangkan PFC monyet, hanya sebagai bukti yang akhirnya dapat menjelaskan betapa beruntungnya manusia. Hanya manusia yang diberi anugrah berupa fungsi PFC sebagai kendali atas apa yang akan dilakukannya. Sistem kendali yang tidak dimiliki oleh mahluk lain. Sistem kendali yang membedakan antara manusia dengan binatang. []