TAK lama lagi ada hari-hari istimewa yang akan kita lalui, akan datang bulan mulia dan musim yang agung yang hendak menaungi kita semua.
Saat-saat dimana Allah akan memperbesar pahala dan melipatgandakan pemberian, saat-saat dimana Allah akan membuka pintu-pintu kebaikan bagi orang yang menginginkannya, yakni bulan Ramadhan.
“Bulan yang di dalamnya diturunkannya (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil), Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur,” (Qs. Al Baqarah: 185)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan atas kita untuk berpuasa, sebagaimana perintah Allah yang tercantum dalam firmannya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Qs. Al-Baqarah : 183).
Sebagian manusia sangat menanti-nantikan akan datangnya bulan ramadhan, mereka menunggu dari tahun ke tahun dan berharap dapat berjumpa dengannya lagi. Namun, sebagian manusia yang lain juga ada yang bersikap biasa dengan kedatangan Ramadhan, tak ada yang dinanti-nanti, menganggap hari-hari ramadhan sebagaimana hari-hari yang lain, dan sama seperti bulan yang lainnya.
Mereka tidak mengetahui apa-apa yang diketahui orang lain, mereka tidak merasakan kegembiraan yang dirasakan orang-orang beriman akan datangnya bulan Ramadhan.
Karena itu, sungguh benar seperti apa yang di firmankan Allah:
“Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs. Az-Zumar: 9)
Ada apakah gerangan dengan bulan Ramadhan, apa yang membuat mereka begitu antusias terhadap ramadhan? Apa yang membuat mereka begitu cinta dan merindukan bulan ini? Mungkin ada di antara kita yang ingin memiliki hati seperti orang-orang shalih tersebut, yang bahagia dengan kebaikan-kebaikan, namun kita tidak mengetahui cara mendapatkannya.
Ramadhan, bulan yang padanya terdapat kebaikan yang sangat banyak, di antaranya :
- Pahala tanpa batas
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan puasa, dan orang yang berpuasa di bulan ramadhan, akan diberikan pahala yang tidak terbatas.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Allah Ta’ala berfirman, ‘seluruh amal anak adam untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan aku yang akan membalasnya”
Disebutkan dalam salah satu riwayat muslim,
“Satu kebaikan dalam setiap amalan anak adam akan dibalas dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, lalu Allah berfirman ‘kecuali puasa’. Sesungguhnya itu untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya. Pelakunya telah meninggalkan syahwat dan makan karena aku”
Maksudnya, Allah mengkhususkan puasa untuk diri-Nya, menyandarkan pahala kepada dirinya yang Mulia. Hal ini disebabkan kemuliaan puasa di sisi Allah, kecintaan-Nya terhadap puasa, dan tampaknya nilai keikhlasan seorang hamba di dalam pelaksanaannya.
Amal-amal shalih lain selain puasa, itu akan dilipatgandakan pahala, yang mana satu kebaikan yang akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Tapi berbeda dengan puasa, Allah yang akan membalasnya tanpa menggunakan bilangan tertentu. Oleh karena itu, pahala orang yang berpuasa teramat banyak lagi tak terhingga.
- Bulan penuh ampunan dan penghapusan dosa
Berpuasa di bulan ramadhan merupakan sebab terampuninya dosa dan dihapuskannya kesalahan.
Disebutkan dalam shahiihain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”
Maksudnya, jika ia berpuasa dengan keimanan kepada Allah dan ridha dengan kewajiban puasa, mengharap pahala dan ganjarannya, tidak membenci kewajiban puasa dan tidak ragu dengan pahalanya, maka Allah benar-benar akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
“Antara shalat-shalat yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya akan menghapus dosa-dosa yang diperbuat seorang hamba selama ia menghindari dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, nomor 233)
- Dibukanya pintu surga dan ditutup pintu neraka
Dari Khuzaimah meriwayatkan hadits yang sanadnya sampai kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika malam pertama di bulan ramadhan telah tiba, setan-setan dari bangsa jin yang sangat durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pun yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pun yang ditutup. Seorang malaikat berseru: ‘Hai orang yang mencari kebaikan, mendekatlah! Hai orang yang ingin melakukan keburukan, tahanlah!. Dan ada hamba-hamba yang Allah bebaskan dari Neraka”. (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
- Malam lailatul qadar
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar. ( QS. Al-Qadr :1-5)
Disebutkan dalam kitab tafsir karya al-‘Allamah as-Sa’di rahimahullah, Arti “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan’ adalah keutamaannya yang setara dengan seribu bulan. Maka amalan yang dikerjakan pada maalm itu lebih baik daripada amalan dalam seribu bulan yang tidak ada malam Lailatul Qadarnya.
Ini benar-benar satu hal yang sangat menakjubkan dan luar biasa sekali. Allah menganugerahi kepada ummat yang lemah ini sebuah kekuatan bahkan banyak kekuatan melalui satu amalan. Malam yang amalan padanya setara dengan –bahkan lebih baik daripada-seribu bulan, setara dengan umur seseorang yang diberi kesempatan hidup selama sekitar delapan puluh tahunan.
Dan dalam tafsir Ibnu Katsir rahimahullah tentang firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala, pada malam itu turun malaikat dan malaikat Jibril. Maknanya ialah pada malam ini banyak malaikat yang turun karena melimpahnya keberkahan di dalamnya, yang turun beriringan bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat. Serta di antara keutamaan malam ini juga adalah turun Al-Qur’anul Kariim. []
Sumber: muslimah