JAKARTA—Gelaran Asian Games 2018 tuntas dan resmi ditutup pada Ahad (2/9/2018) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Dalam closing ceremony yang berlangsung meriah dengan diisi sejumlah artis papan atas Indonesia dan bahkan negara-negara di Asia. Tak hanya itu bendera China dan lagu kebangsaan negeri tirai bambu tersebut juga dinyanyikan di GBK.
Dalam seremoni penutupan, Hangzhou, sebuah kota di China, diumumkan sebagai tuan rumah Asian Games 2022 mendatang. Jack Ma, seorang pengusaha China, turut tampil di tengah acara memperkenalkan Hangzhou, kota kelahirannya.
BACA JUGA: Ini 7 Atlet Berhijab yang Sabet Medali di Asian Games 2018
“Saya Jack Ma, 2022 saya menunggu Anda di Hangzhou, kampung halaman saya. Saya jamin, kota ini adalah kota yang indah. Selamat datang di Hangzhou,” kata Jack Ma di GBK, Minggu malam.
Terkait pengibaran bendera serta nyanyian lagu kebangsaan China tersebut, banyak netizen yang bertanya-tanya dan tak mengerti kenapa hal itu harus dilakukan.
Ungkapan yang mempertanyakan soal itu beredar di media sosial baik Twitter maupun Facebook. Ada netizen yang gagal paham, ada pula yang menganggap prosesi seperti itu memang lazim pada penutupan pergelaran olahraga internasional.
Jadi bagaimana sebenarnya?
Sebelumnya, beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang mengingatkan agar tak ada pihak-pihak yang meributkan pengibaran bendera dan lagu kebangsaan China di akhir penutupan Asian Games 2018.
Berikut ini isi pesan yang beredar.
Temen-temen Grup WA yang berbahagia, malam nanti saat Closing Ceremony Asian Games ke 18 tahun 2018, pada segmen (protokol) ketiga terakhir sebelum pemadaman api akan ada pengibaran bendera China dan pemutaran lagu kebangsaan China.
Bukan, bukan karena negara kita dikuasai Aseng, namun memang seperti itu adanya sebab tuan rumah Asian Games ke 19 tahun 2022 adalah Hangzhou, China.
Bendera dan lagu kebangsaan kita juga dikumandangkan di Incheon, Korea Selatan pada Closing Ceremony Asian Games ke 17 tahun 2014. Gak percaya? Google aja.
Nanti nggak usah heboh ya
Have a nice weekend!
Menurut Plt Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu, pesan berantai tersebut merupakan salah satu langkah yang dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Materi tersebut beredar di medsos, lalu kami di Kominfo juga menyebarkan ke Komunitas Kominfo. Kami memodifikasi pesan tersebut menjadi lebih halus, agar tidak perlu segregasi di masyarakat,” kata Ferdinandus, Senin (3/9/2018).
BACA JUGA:Hijaber Cilik Ini Jadi Atlet Termuda yang Raih Medali di Asian Games 2018
Sementara itu aturan dalam Constitution and Rule dari Olympic Council of Asia (OCA) menyebutkan bahwa pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan dalam poin Closing Ceremony memang biasanya dilakukan.
Bunyi peraturan tersebut:
“Bendera OCA dikibarkan pada tiang bendera tengah yang digunakan untuk upacara kemenangan. Kemudian bendera negara yang mengatur Olimpiade dikibarkan di tiang bendera kanan dan Lagu Kebangsaan dimainkan. Setelah itu, bendera negara yang dipilih untuk menyelenggarakan pertandingan berikutnya dikibarkan pada tiang bendera yang tersisa dan lagu kebangsaannya dimainkan”.
Bendera OCA dikibarkan di tiang tengah dari tiga tiang yang ada.
Kemudian, bendera tuan rumah dikibarkan di tiang sebelah kanan, sementara bendera dari negara penyelenggara selanjutnya dikibarkan di tiang sebelah kiri dengan diiringi lagu kebangsaan dari negara tersebut.
Hal yang sama juga terjadi pada setiap ajang olahraga internasional seperti Olimpiade, Piala Dunia, termasuk Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Saat penutupan Asian Games 2014 di Incheon, bendera Merah Putih dikibarkan dan lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan saat itu karena Indonesia menjadi negara penyelenggara pesta olahraga terbesar di Asia pada empat tahun berikutnya. []
SUMBER: KOMPAS