WASHINGTON—Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) telah mengubah aturan di kongres. Walhasil, muslimah pertama yang menjadi anggota kongres AS dari partai Demokrat, Ilhan Omar, dapat leluasa tampil berhijab di gedung Dewan Perwakilan AS.
Demokrat sebagai partai berkuasa telah menjalankan programnya untuk mengubah paket aturan dalam Gedung Parlemen, termasuk pengubahan aturan tentang penutup kepala. Sehingga, Omar bisa mengenakan hijab di Kongres mulai Kamis (3/1/2019).
BACA JUGA: Terpilih Jadi Anggota Kongres AS, Ilhan Omar Ucap Salam dan Hamdallah
Peraturan lama yang berlaku sejak tahun 1837, penggunaan hijab diperbolehkan di dalam Gedung Parlemen (US Capitol), namun tidak di dalam ruang sidang, tempat anggota Kongres memberikan aspirasi dan suaranya dalam proses legislasi.
Kini, pada periode Kongres ke-116, peraturan tentang penutup kepala itu telah berubah. Penutup kepala biasa termasuk topi bisbol dan topi koboi bakal tetap dilarang, namun perlengkapan religius termasuk hijab bakal dikecualikan dari aturan itu.
Pada pengambilan sumpah, Kamis (3/1/2019), Omar tampil dengan hijabnya.
BACA JUGA: Resmi, Rashida Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS
“Tak ada satu pun yang mengenakan kain di kepala kecuali saya. Ini adalah pilihan saya, pilihan yang dilindungi oleh amandemen pertama. Dan ini bukan larangan terakhir yang akan saya kerjakan supaya saya cabut,” kicau Omar di Twitter usai dirinya terpilih menjadi anggota Kongres AS, November 218 lalu.
Peraturan baru tentang penutup kepala di Kongres AS itu juga mendapat dukungan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS terpilih (belum resmi menjabat), Nancy Pelosi, dan Ketua Komite Aturan Dewan (belum resmi menjabat), Jim McGovern. []
SUMBER: INDEPENDENT | DAILY MAIL