Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
HARI Jumat, satu dari tujuh nama hari yang kita kenal. Setiap pekan kita melewatinya, menjalankan aktivitas pada waktunya. Namun, kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa hari itu adalah sebaik-baiknya hari yang ada dalam sepekan. Apakah alasannya? Tahukah Anda?
Nah, sebuah hadits Rasulullah berikut bisa menjadi jawabannya.
BACA JUGA: Amalan Hari Jumat, Sejak Pagi hingga Petang
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda,
”Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at. (karena) Pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” [1]
Sebuah hadits yang sangat jelas ini telah menjelaskan kepada kita bahwasannya Hari Jum’at adalah hari di mana banyak peristiwa penting Allah letakkan pada hari ini. Mulai dari penciptaan Nabi Adam, Masuknya beliau ke dalam surga, serta kdluarny beliau dari dalamnya juga terjadi pada hari ini. Serta sebuah peristiwa besar yang pasti akan terjadi di akhir zaman, yaitu Hari Kiamat yang syariat jadikan sebagai satu dari enam syarat keimanan juga dijanjikan akan terjadi pada hari Jum’at.
Begitu besar dan pentingnya hari Jumat bagi kita. Dan tahukah Anda juga? Ada sebuah waktu yang Allah janjikan, jika seorang hamba bisa menemukannya dan berdoa pada waktu tersebut, maka Allah pasti akan mengabulkan apapun permintaan yang dipanjatkan olehnya. Inilah salah satu dari waktu yang mustajab untuk berdoa.
Ada sebuah hadits yang bisa kita jadikan referensi untuk menguatkan hal ini.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda, ”Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya sedangkan ia dalam keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya.” [2]
Banyak para ulama yang berselisih tentang kapan tepatnya waktu mustajab untuk berdoa ini. Dalam kitabnya yang fenomenal, Ibnul Qayyim berkata, ”Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih).”
BACA JUGA: Jika Hari Raya Jatuh Hari Jumat, Masih Wajibkah Shalat Jumat?
Yaitu, Pendapat pertama, bahwasanya (waktu ijabah tersebut) mulai dari duduknya imam hingga ditunaikannya sholat, sebagaimana yang disebutkan di dalam. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Umar bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda, ”(Waktu ijabah untuk berdoa tersebut) yaitu di antara duduknya imam sampai ditunaikannya sholat.” [3]
Pendapat kedua, yaitu setelah waktu ’Ashar. Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat. [4]
Itulah sebagian keberkahan yang Allah letakkan pada hari Jum’at. Semoga kita, Allah jadikan sebagai orang-orang yang bisa mendapatkan semua keberkahan di hari Jum’at. Aamiin. []
***
Referensi:
[1] Hadits Ini diriwayatkan Muslim.
[2] Hadits ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
[3] Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.
[4] Dikutip dari kitab Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah yang berjudul Zaadul Ma’ad I/389-390.