MAKAM nabi Muhammad ﷺ menjadi tempat yang menjadi tujuan ziarah umat Islam dari seluruh dunia. Maka, perlu diketahui apa saja adab berziarah ke makam nabi.
Makam Nabi Muhammad ﷺ terletak di kompleks Masjid Nabawi, Madinah. Mengunjungi Madinah membawa kedamaian dan berkah di hati kita. Sangat dianjurkan bagi orang yang mengunjungi Madinah untuk berdoa di sana dan mengunjungi makam Nabi Muhammad ﷺ serta mengirim salam dan shalawat kepadanya.
Terkait adab berziarah ke makam nabi, Syekh Ibn ‘Utsaimin berkata dalam Manaasik al-Hajj wa’l-‘Umrah:
“Setelah ( peziarah ) berdoa setibanya di Masjid Nabawi sebanyak yang Allah kehendaki dia harus berdoa, dia harus pergi dan mengirim salam kepada Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) dan dua temannya Abu Bakar dan ‘Umar (semoga Allah meridhoi mereka).
BACA JUGA: Ziarah Kubur Tidak Penting?
1. Dia harus berdiri di depan makam Nabi dan berkata, “ Al-salaamu ‘alayka ayyuha’l-Nabiyyu wa rahmat-Allaahi wa barakaatuhu (Salam bagimu, wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah) .”
Jika dia ingin menambahkan sesuatu yang pantas, tidak mengapa, seperti mengatakan:
“Al- salaamu ‘alayka ya khaleel-Allaah wa ameenahu ‘ala waheehi wa kheeratahu min khalqihi, ash-hadu annaka qad ballaghta al-risaalah wa addayta al-amaanah wa nasahta al-ummah wa jaahadta fijihaadi haqhiqa. (Assalamu’alaikum wahai sahabat dekat Allah, yang dengannya Dia menitipkan wahyu-Nya dan yang Dia pilih dari antara makhluk-Nya. Saya bersaksi bahwa Anda menyampaikan pesan, memenuhi amanah, dengan tulus menasihati umat dan berjuang dengan sekuat tenaga karena Allah).
Tetapi jika dia membatasi dirinya pada salam pertama, itu baik. Ibn ‘Umar biasa mengatakan: ” Al-salaamu ‘alayka ya Rasool-Allah, al-salaam ‘alayka ya Aba Bakr, al-salaamu ‘alayka ya abati (Wahai ayahku),” maka dia akan pergi.
2. Kemudian dia harus mengambil satu langkah ke kanan sehingga dia berada di depan Abu Bakar (ra dengan dia) dan berkata, “ Al-salaamu ‘alayka ya Aba Bakr, al-salaamu ‘alayka ya khaleefat Rasool- illaah (damai dan berkah Allah besertanya) fi ummatihi, radiya Allahu ‘anka wa jazaaka ‘an ummati Muhammadin khayran.
(alaihissalam, wahai Abu Bakar, damai atasmu wahai penerus Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) di umatnya, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas nama Muhammad).”
3. Kemudian dia harus mengambil satu langkah ke kanan sehingga dia berada di depan ‘ Umar (ra dengan dia) dan berkata, “Al- salaamu ‘alayka ya ‘Umar, al-salaamu ‘alayka ya ameer al- mu’mineen, radiya Allahu ‘anka wa jazaaka ‘an ummati Muhammadin khayran (Assalamu’alaikum wahai ‘Umar, saw, wahai pemimpin orang-orang beriman, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas namamu. Muhammad).
BACA JUGA: Adab dan Tujuan Ziarah Kubur
Apa yang harus dihindari ?
Terkait dengan adab berziarah ke makam nabi, ada beberapa hal yang harus dihindari. Ketika memasuki Nabi masjid, satu harus dalam keadaan tenang dan spiritualitas. Salah satu dari banyak kesalahan yang dilakukan di makam Nabi ﷺ adalah meninggikan suara dan meminta darinya agar kebutuhan seseorang dipenuhi.
Seseorang harus mengirim salam kepada Nabi dan kedua sahabatnya dengan etika yang tepat dan dengan suara rendah.
Nabi Muhammad berkata, “Jangan jadikan rumahmu kuburan, dan jangan jadikan kuburanku tempat pesta. Tapi berdoalah untukku, karena berkahmu sampai padaku di mana pun kamu berada.” (HR Abu Daud). []
Referensi: Manaasik al-Hajj wa’l-‘Umrah wa’l-Mashroo’ fi’l-Ziyaarah, hal. 107, 108.
SUMBER: ABOUT ISLAM