ADA adab jima untuk pasangan suami istri. Hendaknya memperhatikan satu sama lain. Karena memang, Islam telah mengatur segala persoalan dalam kehidupan manusia. Tak terkecuali dalam hubungan suami istri (jima), Islam telah mengatur sebuah adab yang begitu indahnya.
Terdapat beberapa adab jima atau hubungan intim atau suami istri dalam Islam yaitu, adab sebelum hubungan intim, adab ketika hubungan intim dan adab ketika selesai hubungan intim.
Berikut adalah adab jima antara suami istri.
1 Adab Jima: Jima dalam ruang tertutup tidak di tempat terbuka
Jima adalah hubungan yang sangat pribadi sehingga jika dilakukan di tempat terbuka (atap langit) dengan tekhnologi lensa terkini dapat saja hubungan itu terlihat atau direkam. Oleh karena itu, jima’ di tempat tertutup lebih baik.
BACA JUGA: Doa Sebelum Jima Suami Istri
2 Adab Jima: Melakukan cumbu rayu saat jima dan bersikap romantis
Islam mengajarkan jima yang disertai dengan pendahuluan ungkapan perasaan kasih sayang seperti ucapan romantis, ciuman dan cumbu rayu dan tidak mengajarkan langsung hajar tanpa pendahuluan . Hal ini sesuai dengan: Sabda Rasul Allâh ﷺ:
“Siapa pun diantara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perentaraan.” Selanjutnya, ada yang bertanya: “Apakah perantaraan itu?” Rasul Allâh ﷺ bersabda, “yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis.” (HR. Bukhâri dan Muslim).
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Beliau bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).
Ketika Jabir menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak menikahi seorang gadis sehingga kalian bisa saling bercanda ria? …yang dapat saling mengigit bibir denganmu.” HR. Bukhari (nomor 5079) dan Muslim (II:1087)
Adab Jima: Boleh, memberikan rangsangan dengan meraba, melihat dan mencium kemaluan isteri/suami.
Meskipun boleh mencium kemaluan itu lebih baik jika tidak dilakukan karena yang demikian itu lebih bersih. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223)
“Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana” (HR. Bukhari dan Muslim).
3 Adab Jima: Menggunakan selimut sebagai penutup saat berjima
Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah)
Maksudnya adalah jangan bertelanjang seperti Himar yang kelihatan kemaluannya dan pantatnya saat berjima. tapi pakailah selimut sebagai penutup. atau bertelanjang dalam selimut.
4 Adab Jima: Jima boleh dari mana saja asal tidak lewat jalan belakang (sodomi)
Jima dengan isteri boleh dilakukan darimana arah mana saja dari depan, samping , belakang (asal tidak sodomi) atau posisi berdiri, telungkup, duduk,berbaring dan lainnya. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223)
BACA JUGA: Hukum Jima di Kamar Mandi
Note : Dubur adalah bukan tempat bercocok tanam yang menghasilkan tanaman (keturunan) tapi tempat pembuangan kotoran
Dari Abi Hurairah Radhiallahu’anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai)
5 Adab Jima: Boleh menggunakan kondom atau dikeluarkan di luar kemaluan isteri
(‘Azl) Dari Jabir berkata: ”Kami melakukan ’azl di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya.” (HR muslim). []