Oleh: Dinar Rahmayanti
Mahasiswa STEI SEBI
dinarrahmayanti30@gmail.com
SISTEM tubuh pada manusia pada hakikatnya memerlukan istirahat, terlebih usai melakukan banyak aktivitas di siang hari yang melelahkan. Rutinitas bekerja, sekolah atau mengurus rumah biasa dilakukan seharian penuh, maka tubuh kita akan merespons dengan lemas, kelelahan atau mengantuk.
Malam hari menjadi alternatif istirahat paling penting, di mana setelah seharian beraktivitas tubuh benar-benar diistirahatkan dengan tidur. Melalui tidur, tubuh dapat beristirahat dengan total. Oleh karenanya, pakar kesehatan pun sangat menganjurkan tidur yang berkualitas pada malam hari.
Namun, bagi seorang muslim malah hari tentu tidak dihabiskan dengan tidur sepanjang malam, biasanya seorang muslim akan tidur setelah selesai melaksanakan shalat isya dan bangun di sepertiga malam untuk shalat tahajud.
BACA JUGA: Mengapa Rasul Melarang Tidur Tengkurap?
Selain itu, ada beberapa hal atau adab yang dapat dilakukan oleh seorang muslim dari menjelang tidur hingga bangun tidur. Salah satu yang dapat dilakukan diantaranya muhasabah, melalui muhasabah seorang muslim dianjurkan untuk dapat mengingat kembali apa saja yang sudah dilakukan dalam satu hari ini, untuk kemudian mengoreksi segala perbuatannya. Jika terdapat perbuatan jelek yang dilakukan maka hendaklah memohon ampun kepada Allah SWT, pun ketika didapati perbuatan baik yang telah dikerjakan hendaknya bersyukur dan memuji Allah SWT, tidak untuk memuji diri sendiri. Muhasabah bagi seorang muslim amat dianjurkan.
Selain muhasabah, seseorang muslim dianjurkan untuk tidur diawal waktu dan tidak dianjurkan tidur larut malam. Selain baik menurut kesehatan, tidur diawal waktu juga untuk memastikan bahwa kita dapat bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan shalat. Berdasarkan hadits yang bersumber dari Aisyah “Bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat.”
Selain itu, Rasulullah juga menganjurkan untuk berwudhu sebelum tidur, wudhu yang selayaknya hendak melakukan shalat. Dan kemudian tidur dengan posisi yang disunnahkan yaitu dengan tidur miring ke sebelah kanan, tidak diperbolehkan untuk tidur tengkurap karena dapat mengganggu sistem pernafasan juga ada hadis yang mengatakan bahwa tidur dengan tengkurap adalah cara berbaringnya penghuni neraka. “Sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani)
Yang berikutnya adalah anjuran untuk mengibaskan sprei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairahz bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Apabila seorang dari kalian akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kain tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya.”
Kemudian jangan lupa untuk menutup dan mengunci pintu, jendela serta memadamkan api atau mematikan lampu sebelum tidur. Tentu ini bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti tindak kejahatan atau kecelakaan.
Anjuran yang terakhir bagi seorang muslim sebelum tidur adalah memperbanyak doa dan dzikir. Mbaca surat surat pilihan seperti membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.
BACA JUGA: Selain Bernilai Ibadah, Wudhu Sebelum Tidur Juga Bermanfaat Besar bagi Kesehatan
Sebelum kemudian mengakhirkan dengan doa sebelum tidur. Berdzikir dan berdoa juga dilakukan agar cepat mengantuk dan tertidur. Serta berdoa agar Allah SWT agar membangunkan kita kembali dipagi hari. Begitupun pada saat bangun tidur hendaklah kembali membaca doa bangun tidur dan perbanyak bersyukur karena Allah SWT telah memberikan kesempatan kita umur yang panjang untuk dapat beribadah lagi kepada-Nya.
Begitu kompleks Islam mengatur hambanya dalam segala perkara, termasuk adab tidur hingga bangun lagi, Allah SWT telah mengatur segalanya. Sepatutnya ini dapat menambah rasa syukur dan bangga kita sebagai umat Islam. Aamiin. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.