KETIKA Rasulullah menumpang hidup di rumah Abu Ayyub, beliau tidur di lantai bawah, sedangkan Abu Ayyub dan istrinya tinggal di lantai atas.
Abu Ayyub berkata kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku sungkan berada di atasmu sementara engkau berada di bawahku. Silahkan engkau berada di lantai atas dan kami saja yang berdiri di lantai bawah.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam berkata, “Hai Abu Ayyub, tidak mengapa, biarlah kami tetap berada di lantai bawah.”
BACA JUGA:Â Adab, Iman dan Ilmu
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam tetap tinggal di lantai bawah, sementara keluarga Abu Ayyub tinggal di lantai atas.
Abu Ayyub menceritakan, “Kami memasak makan malam untuk Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian kami menghidangkannya kepada beliau dan beliaupun memakannya. Namun pada suatu malam, ketika kami memasak makanan tersebut dengan bawang merah atau bawang putih, beliau diam tidak memakannya lalu mengembalikannya kepada kami. Aku segera datang kepada beliau dengan perasaan cemas. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, ada apa? Apa makanannya tidak enak?” Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan bawang. Jika kalian mau, silahkan makan makanan tersebut!” Maka kami pun memakannya dan sejak saat itu, kami tidak memasak dengan bawang merah atau putih.
Ibnu Ishaq berkata: Beberapa kaum Muhajirin berhasil hijrah ke Madinah, namun sebagian mereka ada juga yang tidak hijrah karena mendapat siksa atau di tahan oleh orang-orang Quraisy. Kaum Muhajirin yang hijrah dari Makkah saat itu tidak bisa membawa keluarga dan harta mereka kepada Allah dan Rasul-Nya Shallalahu ‘alaihi wasallam kecuali Bani Madz’un dari Bani Jumah, Bam Jahsy bin Riab sekutu Bani Umayyah, Bam Al-Bukair dari Bani Sa’ad bin Laits sekutu dan Bani Adi bin Ka’ab.
BACA JUGA:Â Begini Adab Berpakaian Seorang Lelaki Muslim
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam tinggal di rumah Abu Ayyub sejak beliau tiba di sana pada bulan Rabiul Awwal hingga bulan Shafar pada depannya. sampai masjid dan rumahnya selesai dibangun, serta perkampungan kaum Anshar telah masuk Islam. Hampir semua perkampungan kaum Anshar, telah masuk Islam, kecuali perkampungan Khatmah, Waqif, Wail dan Umayyah. Perkampungan-perkampungan tersebut adalah Ausullah. Semua perkampungan tersebut masih berada dalam kemusyrikan. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media