SETIAP makhluk yang bernyawa tentu membutuhkan makan bukan? Sebab, jika seseorang tidak makan, boleh jadi ia akan merasa lemas, dan tak bergairah dalam menjalani aktivitas. Maka, tubuh perlu diberi asupan gizi yang baik, agar mampu melakukan aktivitas dengan baik pula.
Meski begitu, sebagai seorang Muslim, dalam makan pun memiliki etikanya tersendiri bahkan sebelum kita makan. Nah, berikut ini beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum makan makanan. Apa sajakah itu?
BACA JUGA: 7 Jenis Makanan Ini dapat Turunkan Imunitas Tubuh
1. Makanan dan minumannya halal, bersih dari kotoran-kotoran haram dan syubhat. Sebab, Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian,” (QS. Al-Baqarah: 172). Yang dimaksud rezeki yang baik ialah halal yang tidak ada kotoran di dalamnya.
2. Meniatkan makanan dan minumannya untuk menguatkan ibadah kepada Allah Ta’ala, agar ia diberi pahala karena apa yang ia makan dan minum. Sesuatu yang mubah jika diniatkan dengan baik, maka berubah statusnya menjadi ketaatan dan seorang Muslim diberi pahala karenanya.
3. Mencuci kedua tangannya sebelum makan jika keduanya kotor, atau ia tidak dapat memastikan kebersihan keduanya.
4. Meletakkan makanannya menyatu di atas tanah, dan tidak di atas meja makan, karena cara tersebut lebih dekat kepada sikap tawadhu’. Dan karena ucapan Anas bin Malik RA, “Rasulullah ﷺ tidak pernah makan di atas meja makan atau di piring,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
5. Duduk dengan tawadhu’ dengan duduk berlutut, atau duduk di atas kedua tumitnya, atau menegakkan kaki kanannya dan ia duduk di atas kaki kirinya, seperti duduknya Rasulullah ﷺ. Sebab, Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar, karena aku seorang budak yang makan seperti makannya budak, aku duduk seperti duduknya budak,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
BACA JUGA: 10 Makanan Halal yang Populer di Dunia Muslim, Mau Coba?
6. Menerima makanan yang ada, dan tidak mencacatnya. Jika ia tertarik kepadanya, maka ia memakannya. Dan jika ia tidak tertarik kepadanya, maka ia tidak memakannya. Sebab, Abu Hurairah RA berkata, “Rasulullah ﷺ tidak pernah sekali pun mencacat makanan, jika beliau tertarik kepadanya maka beliau memakannya, dan jika beliau tidak tertarik kepadanya maka beliau meninggalkannya,” (Diriwayatkan Abu Daud).
7. Makan bersama orang lain, misalnya dengan tamu, atau istri, atau anak, atau pembantu. Sebab, Rasulullah ﷺ bersabda, “Berkumpullah kalian di makanan kalian, niscaya kalian diberi keberkahan di dalamnya,” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya). []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah