TAARUF adalah kegiatan berkunjung ke rumah seseorang untuk berkenalan dengan penghuninya. Adab taaruf sudah diatur sedemikian rupa dalam islam.
Taaruf dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga.
Seperti diketahui, dalam agama Islam jodoh merupakan rahasia takdir Allah SWT yang tidak diketahui manusia sama sekali.
Dengan begitu, manusia tidak akan pernah tahu siapa jodoh yang akan mendampingi selama hidup hingga kehidupan akhirat kelak. Namun setiap umat Muslim perlu meyakini bahwa Allah SWT adalah penentu takdir terbaik untuk setiap hambanya.
Oleh karena itu, setiap umat Muslim harus senantiasa memohon takdir yang terbaik baginya selama menjalani hidup, termasuk urusan jodoh.
Selain terus berdoa dan memanjatkan permohonan, bukan berarti manusia menyerah begitu saja. Manusia perlu melakukan usaha sebaik mungkin untuk mendapatkan jodoh yang baik dan mudah dari Allah SWT.
Salah satu cara untuk mendapatkan jodoh yang tidak jarang dilakukan adalah melalui taaruf. Taaruf dilakukan sebelum khitbah. Khitbah adalah meminang atau lamaran, menawarkan diri untuk menikah.
Taaruf ini berbeda dengan pacaran. Dalam Islam, pacaran adalah suatu hal yang dilarang karena dapat menimbulkan zina, seperti zina mata karena saling memandang terlalu lama, zina tangan karena saling bergandengan dan lain sebagainya. Taaruf dilakukan agar seseorang terhindar dari perbuatan zina.
Dalam melakukan taaruf terdapat enam adab yang harus dijaga, adab-adab tersebut yaitu sebagai berikut:
Adab Taaruf: Menjaga Pandangan
Dalam proses taaruf hal yang harus diperhatikan adalah cara menjaga pandangan. Melihat calon pasangan boleh-boleh saja dilakukan, tetapi hanya dilakukan untuk memastikan kecocokan saja, tidak boleh saling berpandang-pandangan terlalu lama karena dikhawatirkan akan menimbulkan zina.
Dalam Alquran, Allah berfiman:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ.
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. An-Nur: 30)
BACA JUGA: 10 Adab melamar bagi laki-laki muslim
Adab Taaruf: Menutup aurat
Sudah kewajiban sebagai seorang muslim untuk menjaga aurat dari orang yang bukan mahramnya. Wanita yang sedang ditemui oleh calon suaminya harus didampingi orang tuanya dan menutup auratnya.
Allah berfiman dalam Alquran:
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. (QS. An-Nur: 31)
Adab Taaruf: Menjaga sikap dengan sopan santun
Pada saat melakukan pertemuan dengan calon pasangan, keduanya harus menjaga jarak seperti tidak boleh duduk berdekatan dan menjaga sikap dengan sopan, mulai tutur kata dan gerak gerik tubuh.
BACA JUGA: Ini 6 Keunggulan Taaruf, Mau?
Adab Taaruf: Menghindari hal-hal yang tidak penting untuk dibicarakan
Sebaiknya dalam membicarakan sesuatu pada saat bertaaruf menghindari hal-yang yang tidak perlu. Bicarakan hal-hal yang penting dan diperlukan saja.
Adab Taaruf: Selalu mengingat kepada Allah SWT.
Dengan selalu mengingat Allah dalam setiap perbuatan, khususnya saat bertaaruf, akan dapat menjaga diri dari gangguan setan. Saat taaruf alangkah baiknya diiringi dengan mengerjakan sholat istikharah agar keyakinan untuk menikah tidak mudah goyah.
Adab Taaruf: Diperlukan Perantara
Dengan adanya perantara maka akan membantu sobat untuk mencari informasi mengenai pasangan cara ta’aruf yang benar sobat.
Cara ta’aruf yang benar yang dilakukan tanpa perantara maka akan rentan dari kebersihan hati, sebab jika cara ta’aruf yang benar dilakukan hanya berdua saja maka semua hal bisa saja terjadi. Kata-kata yang tidak sepatut dikeluarkan atau diumbar akan begitu mudah terlontarkan.
Dengan adanya perantara maka akan membantu mempertegas proses cara ta’aruf yang benar.
Seorang perantara akan membantu memberikan batas waktu kepada pasangan cara ta’aruf yang benar, kapan deadline cara ta’aruf yang benar, kapan cara ta’aruf yang benar selanjutnya dilakukan, kapan pertemuan dengan orang tua, kapan acara lamaran dan lainnya.
Semuanya akan menjadi jelas dan tidak berlama-lama. Berbeda dengan cara ta’aruf yang benar yang sobat lakukan berdua saja , sobat dan calon bisa ngak jelas dalam menentukan deadline. []
SUMBER: DALAMISLAM I KUMPARAN