NABI Muhammad ﷺ mencontohkan adab makan yang baik. Bahkan, jika mendapati makanan yang tidak disukainya sekalipun, beliau ﷺ tetap bersikap baik. Beliau ﷺ tidak mencela makanan.
Lebih lengkap, hal itu dijelaskan Syekh Izzuddin bin Abdussalam dalam kitab Syajaratul Maarif. Dia menjelaskan mengenai perkara dan adab yang dilakukan Rasulullah ﷺ saat tidak menyukai suatu makanan.
1 Adab terkait makanan: Jika tidak suka, alih-alih mencela, lebih baik tinggalkan
Nabi ﷺ biasanya akan meninggalkan (tidak memakan) makanan yang tidak disukainya. Beliau ﷺ pernah berkata tentang kadal gurun, “(Hewan ini) tidak ada di kampungku sehingga aku tidak berselera memakannya.” (HR Bukhari (5391) dan Muslim (1946) dari Khalid bin Walid secara marfu)
BACA JUGA: Ketahuilah! Ini 6 Adab Makan dan Minum menurut Islam
Dijelaskan bahwa mencela makanan termasuk perbuatan hina, hal itu karena dapat membuat orang-orang tidak mau memakannya dan mereka jijik pada makanan itu. Lebih-lebih mencela jamuan tamu, tentu lebih buruk lagi, sebab bisa membuat tamu menjadi enggan sekaligus menyakiti hati tuan rumah.
2 Adab terkait makanan: Jika membahayakan (merugikan kesehatan), maka beritahukan hal itu
Jika makanan itu membahayakan (merugikan kesehatan), maka orang yang memang melihat bahaya atau mengetahui tentang bahaya tersebut boleh menyebutkan bahayanya.
BACA JUGA: 10 Adab Makan, Muslim Wajib Tahu
3 Adab terkait makanan: Tawarkan kepada tamu
Selain adab Nabi jika tidak menyukai makanan, Nabi juga mengajarkan bagaimana adab menawarkan makanan kepada tamu. Hal ini sebagaimana firman Allah:
“Lalu dihidangkannya kepada mereka, ‘Silakan kamu makan.” (QS Adz-Dzariyat: 27)
Syekh Izzuddin menjelaskan, menawari makanan itu menyenangkan tamu dan menghilangkan kecanggungan mereka. []
Referensi: Syajaratul Ma’arif/Karya: Syaikh Al-Izz bin Abdus Salam/Penerbit: Pustaka Al-Kautsar