Table of Contents
ISLAM mengajarkan adab dalam segala hal, termasuk ketika seorang muslimterlibat dalam urusan muamalah utang-piutang dengan seseorang atau pihak lain. Ada beberapa adab utang-piutang yang perlu diperhatikan danditerapkan.
Syariat telah mengatur urusan utang-piutang agar tidak ada yang pihak yang dizalimi atau dirugikan. Dalam Islam, utang dikenal dengan sebutan Al-Qardh. Secara etimologi berarti memotong, sedangkan menurut syar’i bermakna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapa saja yang membutuhkan dan akan dimanfaatkan dengan benar. Namun, pada suatu waktu, harta tersebut harus dikembalikan lagi kepada orang yang memberikannya.
BACA JUGA: Dampak Buruk Berutang, Ini Dia
Setidaknya ada 11 adab utang-piutang dalam Islam. Berikut adab utang-piutang tersebut:
1 Adab utang-piutang: Mencatat Transaksi Utang Piutang
Dalam Alquran diperintahkan untuk menulis atau mencatatkan utang-piutang. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ… سورة البقرة 282
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya.” (QS Al-Baqarah: 282)
2 Jangan Pernah Berniat Tidak Melunasi Utang
Berhutang tapi berniat tidak melunasi atau membayarnya, sangatlah memalukan. Bukan hanya di hadapan manusia, melainkan di hadapan Allah SWT. Sebab, perbuatan demikian tidak ada bedanya dengan mencuri. Dalam sebuah hadis disebutkan:
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا . رواه ابن ماجة 2410
“Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri.” (HR Ibnu Majah, hasan shahih)
3 Adab utang-piutang: Menanamkan Rasa Takut Jika Tidak Bayar Utang
Manusia pasti akan mati. Namun, ada satu urusan di dunia yang tidak putus begitu saja ketika seseorang meninggal dunia. Urusan tersebut adalah utang piutang. Maka, jika tidak ingin mendapat kesulitan di akhirat kelak, ada baiknya selesaikan masalah utang piutang tersebut selama masih ada kesempatan.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ “ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ ” . رواه مسلم 1886
“Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali utangnya”. (HR Muslim)
4 Jangan Merasa Tenang Kalau Masih Punya Utang
Orang yang berhutang hendaklah senantiasa mengingat utangnya dan tidak melupakannya. Selama utang belum lunas, memang bisa menimbulkan kegelisahan dan ketakutan. Namun, itu justru merupakan hal yang baik agar tetap waspada dan tidak terlena akan kewajiban melunasi utang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ” مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ” . رواه ابن ماجة 2414
“Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR Ibnu Majah)
5 Adab utang-piutang: Jangan Menunda-nunda Membayar Utang
Jika sudah memiliki kemampuan atau harta yang mencukupi untuk membayar utang, maka jangan ditunda-tunda. Sebab, membayar utang adalah kewajiban dan menundanya merupakan kezaliman.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ “ مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ ”. رواه البخاري 2287 ، مسلم 1564 ، النسائي 4688 ، ابو داود 3345 ، الترمذي 1308
“Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)
6 Jangan Pernah Menunggu Ditagih Dulu Baru Bayar Utang
Orang yang baik adalah orang yang sadar untuk membayar utang. Hal itu disebutkan dalam hadis.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ” أَعْطُوهُ فَإِنَّ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ أَحْسَنَهُمْ قَضَاءً ”. رواه البخاري 2392 ، مسلم 1600 ، النسائي 4617 ، ابو داود 3346 ، الترمذي 1318
“Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang.” (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)
7 Adab utang-piutang: Jangan Mempersulit dan Banyak Alasan Dalam Pembayaran Utang
Jika ingin di mudahkan di akhirat kelak, maka jangan mempersulit pembayaran utang. Allah SWT bahkan menjanjikan kemudahan bagi orang yang mudah dalam melunasi utang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ “ أَدْخَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ رَجُلاً كَانَ سَهْلاً مُشْتَرِيًا وَبَائِعًا وَقَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا الْجَنَّةَ ” . رواه ابن ماجة 2202 ، النسائي 4696
Rasulullah ﷺ bersabda: “Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang.” (HR An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
8 Jangan Meremehkan Utang Meskipun Sedikit
Biarpun hanya sedikit, utang tetap utang yang memiliki timbangan berat dalam hal kewajiban melunasinya. Maka, jangan disepelekan hanya karena besaran utang tersebut dinilai kecil. Padahal, utang yang sedikit sekalipun bisa saja memberatkan manusia di akhirat kelak.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ “ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ ”. رواه الترمذي 1078 ، ابن ماجة 2506
“Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9 Adab utang-piutang: Jangan Pernah Berbohong kepada Pihak yang Memberi Utang
Kejujuran juga menjadi salah satu adab dalam utang piutang. Maka, jika hendak berutang, jangan sekali-kali berbohong. Begitu pula ketika ditagih atau ketika hendak menyicil atau belum mampu melunasi utang.
قَالَ ” إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ ”. البخاري 2397 ، 833 ، مسلم 589 ، ابو داود 880 ، النسائي 5472 ، 5454
“Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Adakah Doa Bebas Utang? Ini Penjelasannya
Jangan Pernah Berjanji Jika Tidak Mampu Memenuhinya
Ketika berutang, tidak perlu menjanjikan sesuatu di luar kemampuan. Demikian juga ketika belum sanggup membayar. Lebih baik, jujur mengatakan apa adanya, daripada menjanjikan sesuatu yang tidak dapat ditepati pada akhirnya.
Allah SWT berfirman:
…وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا… سورة الإسراء 34
“…Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban..” (QS Al-Israa’: 34)
11 Adab utang-piutang: Jangan Lupa Mendoakan Orang yang Telah Memberi Utang
Salah satu amalan yang dapat dilakukan dalam muamalah adalah saling mendoakan. Pihak yang berutang dianjurkan untuk bersyukur dan mendoakan orang yang memberi utang. Demikian juga sebaliknya, pihak yang memberi utang pun dapat mendoakan orang yang berutang agar diberikan kemudahan melunasi utangnya.
وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ ” . رواه النسائي 2567 ، ابو داود 5109
“Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu.” “Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya.” (HR An-Nasa’i dan Abu Dawud) []
SUMBER: SINDONEWS