DARI Abu Hurairah menuturkan, “Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Ya Rasulullah, tunjukkan padaku satu amal yang menyamai jihad?’ Beliau menjawab, ‘Aku tidak mendapatkannya.’ Beliau bersabda lagi, ‘Apakah kamu sanggup, apabila seorang mujahid keluar lalu kamu masuk ke dalam masjidmu kemudian kamu shalat tanpa berhenti dan berpuasa tanpa berbuka? Ia menjawab, ‘Siapa yang sanggup melakukan itu wahai Rasulullah?’”
Dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata: “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang (pahalanya) sebanding dengan Jihad fisabilillah?” beliau menjawab, “Kalian tidak akan sanggup mengerjakannya.”
BACA JUGA: Abu Sufyan Menyangka Rasulullah Wafat di Perang Uhud
“Perumpamaan seorang mujahid fisabilillah adalah seperti orang yang berpuasa yang mendirikan shalat lagi lama membaca ayat-ayat Allah. Dan dia tidak berhenti dari puasa dan shalatnya, hingga seorang mujahid fisabilillah pulang.” (Muttafaq ‘Alaih)
. . . Siapa yang telah Allah karuniakan kesempatan berjihad, seolah, Allah telah memberikan kepadanya semua keutamaan yang ada dalam Islam. Hal ini dikarenakan seorang mujahid tetap diberi pahala jihad dalam tidurnya, perjalannya, capek dan lelahnya, lapar dan hausnya, dan pahala dalam setiap gerakannya.
BACA JUGA: Profesor Ini Ungkap Hidup Sehat Ala Rasulullah
Para sahabat kemudian bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang suatu amal yang bisa menyamai jihad dalam pahalanya. Lalu beliau menjawab, bahwa kalian tak akan sanggup mengerjakan amal yang menyamai jihad. Merasa tidak puas, mereka mengulangi pertanyaan tadi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab dengan jawaban yang sama. Lalu beliau menerangkan alasannya, bahwa perumpamaan seseorang yang sedang berjihad itu seperti orang yang beribadah kepada Allah; ia puasa di siang harinya dan tak pernah berbuka, berdiri shalat pada malam harinya tanpa capek dan melemah. Sehingga dari sini para sahabat mengerti, mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada mereka: “Kalian takkan sanggup mengerjakannya.” []
Sumber: Dr. Utsman Qadri Mukanisi. 2017. Cerita-Cerita Memikat dari Sahabat. Jakarta: Qalam.