DALAM sebuah artikel lawas yang ditulis Daniel Pipes pada tahun 2000 di koran Los Angeles Times berjudul Jerusalem Means More to Jews than to Muslims disebutkan bahwa kata ‘Yerusalem’ tidak disebutkan sekalipun dalam al Quran atau dalam peribadahan. Artikel tendensius tersebut sempat jadi perbincangan hangat karena sering digunakan untuk menyudutkan Islam.
Namun, Abdallah El-Khatib dalam artikel Jerusalem in the Quran (British Journal of Middle Eastern Studies) menjelaskan hal yang sebaliknya. Ia menyatakan bahwa nama Yerusalem 70 kali disebutkan di dalam Alquran, baik secara eksplisit maupun implisit. Semua itu tersebar dalam 21 surat.
Di antaranya termasuk sebutan Tanah Suci (al-ardha al-muqoddasat), Tanah yang Diberkati, dan Kota yang Diberkati. Misalnya, pada surat al-Maidah ayat 21, surat al-Araf ayat 137, surat al-Anbiya ayat 71 dan ayat 81, serta surat Saba ayat 18.
Jika ditilik dari sejarahnnya, Jejak Yerusalem dalam peradaban dunia bisa dirunut sejak peristiwa keluarnya Bani Israil dari Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa.
Alquran surat al-Maidah ayat 24 mengisahkan bagaimana Bani Israil menolak perintah Allah untuk berjuang merebut Yerusalem. Bahkan, secara tidak tahu diri mereka berkata, “Pergilah kamu (Nabi Musa) bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja.”
Allah mentakdirkan Bani Israil tidak dapat memasuki Yerusalem sampai munculnya Nabi Yusya bin Nun. Di bawah komandonya, Bani Israel bangkit berjuang melawan bangsa Filistin untuk merebut Yerusalem, meskipun tidak sepenuhnya berhasil.
Baru sekitar seribu tahun sebelum Masehi, pasukan Bani Israil kembali angkat senjata. Kali ini, , Bani Israel dikomandoi Thalut, sedangkan bangsa Filistin dipimpin Jalut. Saat itu, Nabi Daud yang masih berusia muda tampil sebagai pahlawan karena berhasil menumbangkan Jalut.
Setelah pemimpin Thalut meninggal dunia, Nabi Daud menjadi penggantinya. Dalam masa kepemimpinan Nabi Daud, Bani Israil mulai membangun Baitul Maqdis sebagai pusat peribadatan. Selanjutnya, putranya yang juga utusan Allah, Nabi Sulaiman, menyempurnakan pembangunan rumah suci itu.
Baitul Maqdis tersebut yang diklaim pihak Yahudi sebagai kuil Solomon tersebut merupakan cikal bakal Masjid al-Aqsha yang kita kenal sekarang. []
disarikan dari berbagai sumber