PALESTINA—Mantan tahanan politik dan sebuah organisasi HAM di Afrika Selatan dilaporkan telah mendukung aksi mogok makan para tawanan Palestina pada Senin (24/4/2017). Untuk medukung aksi mogok makan ini, organisasi HAM ini membuka dan melaunching kampanye bertajuk “Inisiatif Boikot Israel untuk Palestina.”
Menurut laporan Anadolu, lembaga Eks Tahanan Politik di Afrika Selatan (non pemerintah) dan lembaga Ahmad Catrada (non pemerintah) dalam konferensi persnya di Johannessburg memimpin kampanye yang menyerukan agar tahanan dan tawanan Palestina di penjara Israel didukung penuh. Konferensi pers itu dihadiri oleh mantan pidana politik, wartawan dan akademisi.
Keterangan kedua lembaga ini mengutuk pemisahan ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Sementara apa yang di Palestina adalah penahanan dan penangkapan sewenang-wenang, kejam dan persis seperti pada rezim pemisahan rasis.
Mereka menyatakan, Israel masih ‘masa bodoh’ dengan undang-undang internasional yang seharusnya diterapkan di Palestina yang dijajahnya sejak 50 tahun lalu.
Selama kurun waktu tersebut, Israel telah menangkap dan memenjarakan lebih dari 800 ribu warga Palestina secara rasis.
Sejak 17 April lalu sekitar 1500 tawanan Palestina menggelar mogok makan menuntut perbaikan kondisi hidup mereka di penjara Israel.
Menurut data resmi Palestina, sebanyak 6500 warga Palestina, 57 di antaranya perempuan, 300 anak-anak ditahan di penjara Israel. []