AFRIKA SELATAN—Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) berencana untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel untuk memprotes perlakuannya terhadap rakyat Palestina. Keterangan ini disampaikan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Afsel Naledi Pandor, Selasa (20/2/2018), MEMO melaporkan.
Pandor memberi tahu anggota parlemen mengenai resolusi pemerintah tersebut dalam debat selama sepuluh jam tentang Pidato Negara Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (SONA) yang dia sampaikan minggu lalu.
“Partai mayoritas telah sepakat, bahwa pemerintah harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Mengingat tidak adanya inisiatif asli oleh Israel untuk menjamin perdamaian abadi dan solusi dua negara yang layak yang mencakup kebebasan penuh dan demokrasi bagi rakyat Palestina,” kata Pandor.
Komentar tersebut dibuat sebagai tanggapan terhadap pemimpin oposisi Kenneth Meshoe, yang mengatakan kekecewaannya bahwa pemerintah nasional dan provinsi di Afsel telah menolak bantuan dari perusahaan Israel untuk mengatasi krisis air di negara ini saat ini.
Namun, proposal tersebut disambut oleh anggota parlemen dan Pandor, yang diharapkan ditunjuk sebagai wakil presiden di kabinet baru Ramaphosa, diberi tepuk tangan meriah saat dia meninggalkan podium.
Afsel telah menjadi sekutu setia perjuangan Palestina dan secara teratur berbicara menentang kekejaman yang dilakukan rezim Israel.
Bulan Januari lalu, perwakilan Afsel untuk PBB mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia bahwa Israel adalah “Satu-satunya negara di dunia yang dapat digambarkan sebagai negara apartheid.” Pernyataan ini dirilis beberapa hari setelah partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa meminta pemerintah menteri untuk memperkuat pembatasan visa negara tersebut dengan Israel. []
SUMBER: PIC