JAKARTA–Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menyatakan bahwa Indonesia berpotensi bakal menerapkan Kalender Islam Global (KIG). Menurut Thomas, KIG mampu menyatukan keberagaman kalender Islam yang terjadi di Indonesia.
“Jadi prospeknya, KIG bisa diterapkan di Indonesia. Kalau kita berhasil menyepakati KIG tunggal, diharapkan tidak ada lagi beragam kalender Islam,” ujar Thomas dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (13/10/2020).
BACA JUGA: Menag: Kalender Islam Bersatu adalah Keniscayaan
KIG adalah konsep kalender Islam yang berlaku secara global. Konsepnya beragam. Namun, yang sedang dibahas di Indonesia ada dua, yakni KIG konsep Turki 2016 dan KIG konsep Rekomendasi Jakarta 2017 (Seminar Internasional Fikih Falak).
Keragaman kalender Islam yang digunakan oleh ormas Islam sering menimbulkan kebingungan umat, terutama dalam penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Sehingga, saat ini sedang diupayakan ada kalender Islam tunggal.
Wacana yang berkembang, lanjut dia kalender tunggal itu bukan hanya untuk Indonesia, tetapi bisa juga diterapkan secara global.
BACA JUGA: Kalender Hijriah, Kapan Pertama Kali Digunakan di Indonesia?
“Kalau kita berhasil menyepakati KIG tunggal, diharapkan tidak ada lagi beragam kalender Islam. InsyaAllah tidak ada lagi kebingungan karena perbedaan awal Ramadhan, Idulfitri, dan Iduladha,” ujarnya.
Di sisi lain, Thomas menuturkan KIG masih menemui kendala. Dia melihat ego organisasi masih kuat.
“Jadi masih ada keenganan ormas-ormas Islam untuk meninggalkan konsep lama dan menerima konsep baru,” ujar Thomas. []
SUMBER: CNN INDONESIA