ALHAMDULILLAH. Puji dan syukur hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menatap, menganugerahkan kepada kita kemampuan untuk memelihara shalat yang khusyuk dan akhlak yang terpelihara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, kita tahu bahwa shalat adalah kewajiban. Namun, kita akui bahwa untuk mencapai khusyuk dalam shalat itu tidaklah mudah. Bahkan, ada orang yang tak sempat memikirkan khusyuk dalam shalat, ia hanya merasa cukup dengan melaksanakan shalatnya saja. Padahal Alloh memerintahkan shalat kepada kita adalah pasti untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita.
Mari kita simak kembali nasehat Luqman kepada putranya, sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt., “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Alloh).” (QS. Luqman [31] : 17)
Ayat sebelumnya menjelaskan bagaimana Luqman yang menasehati putranya supaya tidak mempersekutukan Allah Swt. Jadi, nasehat Luqman mengenai shalat ini datang setelah nasehat beliau mengenai tauhid yang lurus. Maka kita bisa memetik hikmah dari rangkaian ayat ini bahwa shalat yang khusyuk bisa tercapai manakala kita telah mengenal Allah dengan baik dan meluruskan tauhid kita terhadap-Nya.
Ketika kita sudah tahu dan mengerti kepada siapa kita shalat, kepada siapa kita sedang menyembah, dan kitapun mengerti betapa besarnya kekuasaan Dzat yang sedang kita sembah, maka disitulah kita bisa bertemu dengan satu kondisi hati bernama khusyuk.
Semakin kenal dan yakin kepada Alloh sebagai Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Melindungi, Maha Mencukupi Rezeki, Maha Mengampuni, maka insyaa Allah shalat kita akan semakin berkualitas. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang mampu dan terampil sholat dengan khusyuk. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. []
Disarikan dari tausiah KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)