SEORANG istri memiliki kewajiban untuk menaati perintah suami. Segala bentuk perintah tersebut, selagi tidak bertentangan dengan syariat, maka mau tak mau harus dilakasanakan. Tapi, apa boleh dikata, tidak semua istri seperti itu. Sebagian istri di sekitar kita masih saja enggan untuk patuh terhadap suami. Dengan begitu, tak sedikit rumah tangga yang berjalan seakan tidak sperti layaknya keluarga ideal.
Nafsu yang besar, biasanya itu menjadi penyebab utama bagi setiap orang. Begitu pula dalam rumah tangga. Ketika sang istri atau suami lebih mengedepankan hawa nafsunya, maka jangan dipikir keluarga itu akan berjalan dengan baik. sebab, setiap ada masalah pasti dilalui dengan perdebatan dan percekcokan. Maka tak heran, jika di zaman sekarang ini banyak istri yang membangkang pada suami, bahkan berani melawan.
Ada sebagian dari kita, seorang istri yang memukul suaminya. Niatnya sih baik untuk menyadarkan suami agar tidak emosi ketika marah. Hanya saja, apa yang dilakukan itu salah. Mengapa begitu?
Pada dasarnya, pemukulan istri terhadap suaminya merupakan bentuk penyelisihan syariat dan pelanggaran kewajiban dirinya kepada suami. Kalau pun benar seorang istri ingin membuat suami tidak lagi marah apalagi hingga membentak padanya ketika ada masalah, maka bukan dengan cara memukul.
Kewajiban seorang istri ketika terjadi perdebatan dalam ruamh tangga, khususnya bersama suami, berupayalah meminimalkan kemungkinan-kemungkinan untuk berselisih. Ini merupakan langkah sebagai ganti dari memintanya untuk memperbaiki sikap.
Namun, tetap yang paling utama, bagi Anda, seorang istri yang secara sadar atau pun tidak telah memukul suaminya, hendaklah Anda meminta maaf kepadanya dan berusaha untuk meredakan suasana. Sebab, kehidupan rumah tangga yang langgeng merupakan tanggung jawab pasangan suami istri, bukan hanya salah satu pihak tanpa pihak yang lain. []
Referensi: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam