وَ مِنْ شَر ِّ النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul,” (QS Al Falaq : 4).
SANTET, sihir, ilmu hitam, atau apapun itu bentuknya, memang ada. Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada kita bagaimana membentengi diri dari serangan jahat ilmu hitam.
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya*. (*Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235).
Tiap Muslim harus meyakini bahwa tidak ada siapapun -meski sekuat apapun dia- tidak dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Sehingga perlindungan terbaik bagi seorang Muslim dari teluh atau santet adalah dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur’an dan berzikir serta berdoa secara rutin.
Benteng dan perlindungan terbaik dari teluh atau santet adalah menjaga dan memperkuat diri kita dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur’an dan berzikir serta berdoa secara rutin.
Allah telah berjanji bahwa sebenarnya syaitan tidak dapat berkuasa mengatur hamba-hamba Allah yang benar-benar tunduk, taat dan berserah diri kepada-Nya; Syaitan akan berkuasa mengatur hanya kepada mereka yang sudi dan menyerahkan diri pada kekuasaan dan perintahnya.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat,” (QS Al-Hijr: 42)
“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah,” (QS An-Nahl: 99-100)
Yang pertama dan utama harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT.
Al-Qur’an mengingatkan kita berulang kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita.
Ketika menafsirkan ayat An-Nahl di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata, “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”. Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Qur`an.
Segala sesuatu yang menimpa manusia atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan benar-benar akan tidak berdaya jika Allah berkehendak.
Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat Qur’an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari teluh atau santet:
1. Membaca ayat-ayat Al-Quran sebagai berikut:
- Al-Fatihah
- Tiga surat terakhir dari Al-Qur’an (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas)
- Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Di samping itu, hafalkan doa-doa dibawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di pagi dan sore hari: “Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alim” (Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
2. Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung).
3. Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku).
4. A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru (Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami).
Perlu diingat bahwa doa dan zikir akan membawa manfaat jika itu datang dari hati yang lurus dan yakin kepada Allah SWT, dengan demikian maka kita akan menaruh segala pengharapan dan doa kita hanya kepada Allah yang Maha Kuat lagi Maha Berkuasa. []