SEBAGAI manusia biasa kita tidak pernah luput dari salah dan dosa. Namun, ketika kita selalu saja berbuat dosa, itu artinya ada yang salah dengan diri kita. Dalam kondisi hati yang jauh dari Allah, seringkali kita mudah untuk terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yang tidak Allah ridhoi. Nah, di sinilah perlu adanya cara-cara kita dalam membentengi diri agar tidak mudah jatuh ke dalam perbuatan buruk.
Berikut ini cara-cara agar kita tidak mudah jatuh ke dalam perbuatan buruk :
1. Yakinlah bahwa Allah Maha melihat. Dengan keyakinan ini, insya Allah, bila kita akan melakukan perbuatan buruk, maka agak sedikit tertahan.
“Dan sesunggunya Aku adakan malaikat yang mengiringi kamu. Malaikat yang mulia yang mencatat segala hal yang kamu lakukan. Mereka tahu apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Infitar: 10-12)
2. Yakinlah bahwa tidak ada perbuatan buruk yang tidak berbuah buruk, dan bahwa Allah Maha membalas semua perbuatan buruk. Dengan pengetahuan dan keyakinan ini seharusnya kita lebih bisa menghindarkan diri dari perbuatan buruk.
“Setiap diri tergadai dengan apa yang dilakukannya.” (QS. Al-Muddatsstir: 38)
“Maka mereka ditimpa balasan keburukan atas keburukan yang mereka kerjakan. Dan orang-orang yang zalim ditimpa keburukan atas kezaliman mereka, dan mereka sekali-kali tidak akan bisa lolos dari hukum Allah.” (QS. Az-Zumar: 51)
3. Tumbuhkan rasa terimakasih (rasa syukur) kepada Allah yang sudah Maha Baik. Mestinya kita berpikir, bagaimana mungkin kita bermaksiat dengan karuniaNya? Bagaimana kita durhaka di tengah kebaikanNya?
“Maka apabila langit terbelah, bintang berguguran, lautan diluapkan, dan apabila kubur-kubur dibongkar, maka tahulah manusia apa yang dikerjakannya dahulu dan yang ditangguhkan. Hai manusia mengapa engkau berbuat durhaka terhadap Tuhan yang Maha Mulia? Yang menciptakanmu kemudian menyeimbangkanmu?” (QS. Al-Infitar: 1-7)
4. Memiliki keistiqamahan (kemampuan yang kuat untuk tidak menceburkan diri ke dalam perbuatan buruk). Sering terjadi, karena ketidak istiqamahan, kita mudah sekali tergoda. Ketidakistiqomahan juga bisa terjadi lantaran tiada keteguhan hati, dan tiada memiliki kesabaran.
“Dan sungguh, kami telah memerintahkan kepada Adam (untuk tidak mendekati buah khuldi), tapi kami tidak mendapatinya memilki keteguhan hati (yang menyebabkannya menjadi tergelincir).” (QS. Thaha: 115).
5. Jangan dekat-dekat dengan jurang, jangan berdiri di bibir jurang. Sekuat apapun iman, kalau terus menerus pintunya dibiarkan terbuka untuk godaan datang, sedikitnya pasti ada pengaruhnya. Sama halnya, seburuk apapun keburukan, tapi bila mau sedikit membuka pintu hati untuk menerima kebaikan, insha Allah sedikit banyaknya terbuka juga peluang-peluang kebaikan untuk datang. Bahasa sederhananyaa, sebisa mungkin lakukan penjagaan diri dari dosa-dosa kecil. Ingat, dosa besar kata Rasul, bisa terjadi bila kita terus menerus mengerjakan dosa kecil.
6. Motivasi diri untuk bisa selalu berbuat baik, menjaga diri dalam suasana kebaikan, dan menjauhkan diri dari keburukan. Yakini, ada ujung kenikmatan yang luar biasa bagi mereka yang takut akan Tuhannya dan memelihara dirinya. Dan sebaliknya, pasti ada kesengsaraan bila jalan kedurhakaan yang ditempuh.
“Maka apabila datang malapetaka yang besar, pada hari manusia mengingat apa-apa yang telah dikerjakannya, dan ditunjukkanlah neraka kepada siapa yang melihat. Maka adapun orang-orang yang durhaka, dan lebih mementingkan hidup dunia, maka sesungguhnya neraka itulah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya maka sesungguhnya surga itulah tempat tinggalnya.” (QS. An-Naziat: 40-42).
Semoga kita selalu bisa menjaga diri kita dari perbuatan-perbuatan buruk yang tidak Allah ridhoi. []