JAKARTA–Jumlah kasus positif virus Corona di Indonesia masih terus meningkat. Hingga Senin (27//4/2020), masih ada penambahan 214 kasus positif sehingga total kasus mencapai 9.096. Dari jumlah tersebut, 1.151 pasien dinyatakan sembuh dan 765 lainnya meninggal dunia.
Usai mengikuti rapat terbatas, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan untuk bisa megendalikan jumlah kasus. Di antaranya melalui tes secara masif.
BACA JUGA: Soal Kabar 3 Perawat Diusir Ibu Kos karena Takut Tertular Corona, Ini Kata Ganjar Pranowo
“Bapak Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada bulan April dan bulan ini, dilanjutkan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat,” katanya, Senin (27//4/2020).
Sebuah studi yang dilakukan di Singapore University of Technology and Design (SUTD) juga memprediksi wabah Corona di Indonesia akan berakhir pada 6 Juni. Secara global, pandemi diperkirakan selesai akhir tahun yakni pada 8 Desember.
Beberapa hal yang disinggung Doni soal target mengakhiri wabah Corona adalah sebagai berikut:
1. Tes masif
Juru bicara pemerintah untuk penangangan COVID-19, Achmad Yurianto, pada Senin (27/4/2020) menyebut ada 46 laboratorium yang sudah beroperasi melakukan tes Corona. Spesimen yang sudah diperiksa mencapai 75.157 dari 59.409 pasien.
“Kasus positif yang kita dapatkan adalah 9.096 orang,” kata Yuri.
2. Pelacakan yang agresif
Dikutip dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), pelacakan kontak erat mencakup 3 komponen utama yakni identifikasi kontak, pencatatan detail kontak, dan tindak lanjut kontak. Dari hasil pelacakan, sejauh ini didapatkan 210.199 orang dalam pemantauan (ODP) dan 19.987 pasien dalam penanganan (PDP).
BACA JUGA: Tawanan Palestina Terinfeksi Corona, Hamas: Israel Bertanggung Jawab Penuh
3. Isolasi ketat
Seseorang yang berisiko atau sudah terinfeksi bisa melakukan isolasi, baik di rumah secara mandiri maupun di rumah sakit. Terkait interaksi sosial, sejumlah daerah juga telah menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Larangan mudik juga diterapkan menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini.
“Bapak Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan juga aparat supaya bisa lebih tegas agar pada bulan Juni yang akan datang kita mampu menurunkan kasus COVID di Indonesia, sehingga pada bulan Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali,” kata Doni. []
SUMBER: DETIK