PALESTINA—Wakil Ketua Parlemen Palestina, Ahmad Beher dikabarkan telah menuduh pemerintah Otoritas Palestina (OP) telah melampaui batas. Mulai dari melampaui batas moral dan nilai serta undang-undang dengan mengetatkan blokade terhadap Gaza, pemutusan listrik, pemotongan gaji pegawai dan larangan rujukan medis pasien Gaza ke luar.
Menurut laporan PIC pada Kamis (6/7/2017), Baher menegaskan pihaknya menolak semua kebijakan pemerintahan OP. Baher juga menyebut Mahmud Abbas telah memisahkan Gaza dari persatuan nasional, melalui pemotongan gaji, listrik dan blokade secara umum.
Baher berpendapat Fatah yang dipimpin Mahmud Abbas telah mengajukan prasyarat kepada Presiden AS, Donald Trump. Salah satu isinya adalah melepaskan prinsip-prinsip serta hak-hak bangsa Palestina. Abbas telah menjual mimpi dan cita-cita bangsa.
Baher menegaskan, Hamas dan pimpinan faksi Palestina lainya takkan pernah intervensi atau ikut campur dalam urusan dalam negeri manapun.
Hamas juga takkan membiarkan siapapun menjadikan perlawanan sebagai alat jualan untuk kepentingan seseorang.
“ Kami bekerja hanya bagi kepentingan rakyat Palestina,” ungkap Baher. []