• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 9 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Air Mata Palestina, Air Mata Kita

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Palestina,Dunia,pertolongan Allah, melupakan, Gaza

Foto: Istimewa

0
BAGIKAN

Air Mata Palestina, Air Mata Kita 1 PalestinaSERANGAN Israel terakhir ini terhadap rumah sakit Baptis di kota Gaza, seketika menewaskan sekitar 500 orang lebih dan menghampiri 1000 orang yang terluka. Bahkan data dari kementerian kesehatan Palestina hingga hari ini korban yang berada di Jalur Gaza sekitar 3.785 orang dan korban luka 12.500 orang.

Menjadi sebuah peristiwa yang mengenaskan, merenggut nyawa anak-anak yang tak bersalah, meruntuhkan gedung-gedung yang kokoh, mensirnakan tawa dan riang gembira anak-anak gaza dengan kesedihan, tangisan, ketakutan dan kepedihan.

Tangisan keras yang merengguk nyawa orang tua dan keluarganya, simpah darah yang tak ada langkah kaki lepas darinya, bahkan tubuh manusia menjadi hancur berkeping akibat bom dahsyat dari zionis laknatullah.

Dalam sebuah peristiwa, terlihat seorang gadis kecil berdiri tegap di depan ribuan warga Palestina dengan mendendangkan syair Abdullah al-Tamimi. Suara gadis mungil itu tegas dan lantang, tapi tidak berteriak.

ArtikelTerkait

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

Dia seperti merintih tapi tidak menangis. Suaranya keras tapi tidak marah. Dia bertanya tapi tak perlu jawaban. Tampaknya misi syair itu disampaikan untuk seluruh umat Islam. Inilah penggalan syairnya.

“Pinjamkan kepada kami…pinjamkan kepada kami senjata untuk kekebasan al-Aqsa. Wahai pemuda Islam…Bukankah kita saudara seagama? Apakah menyakitkanmu ketika kami di embargo? Apakah menggembirakanmu jika kami binasa? Apakah menggembirakanmu jika kami lapar? Apakah kalian harus menunggu sampai keberadaan masjid al-Aqsa dihilangkan, dan kita semua hilang?

Wahai saudaraku seagama, beritahu kami kapan kalian marah? Apakah ketika kehormatan kita dirobek-robek? Apakah ketika masjid kita dihancurkan? Apakah ketika harga diri kita dibunuh? Apakah ketika kehormatan kita direndahkan?

Di saat al-Quds marah, kamu juga belum marah. Kapan kamu marah? Jika karena Allah, harga diri, karena Islam kamu tidak marah. Maka beritahu kami kapan kamu marah?”

BACA JUGA: Negara Palestina Resmi Dijadikan Nama Jalan di Ibu Kota Columbia

Ketika menyimak dan menelah syair itu, dengan penuh kesadaran mestinya kita terhentak. Mengapa orang Palestina minta dipinjamkan senjata. Tidakkah kita mengetahui bahwa mereka memiliki rudal-rudal canggih yang dikebambangkan oleh ilmuwan-ilmuwan mereka sendiri? Nampaknya bukan demikian maksudnya. Mereka merasa sendiri dan tidak banyak manusia yang membela mereka.

Namun kini suasana itu berbeda, banyak Negara yang telah mengecam israel. Kaum terpelajar, non muslim dan para pemimpin negara, hati nurani kemanusiaan mereka mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras kekejaman israel kepada rakyat Palestina. Nampaknya, jika rasa kemanusiaan itulah motif utamanya untuk mendukung Palestina, maka rasa iman dalam diri seorang muslim harus lebih membara untuk mendukung Palestina.

Palestina
Foto: Google Image

Nampaknya, permintaan syair itu untuk meminjam senjata bukanlah rudal dan tank untuk mempertahankan Al-Aqsa, tapi pembelaan mereka secara diplomasi dan negosiator internasional. Bahkan perkembangan dunia digital hari ini memungkinkan kita untuk bersuara lebih lantang lagi dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Ketika syair itu memilih diksi ‘saudara seagama’ untuk menuangkan rasa kebersamaan, kita menjadi seperti bersalah. Sebab ciri seorang mukmin menurut syariah adalah berukhuwwah dan saling marasakan, menguatkan, mendukung bagaikan satu anggota tubuh.

Advertisements

Tapi mengapa, ketika saudara kita di Palestina diembargo, sehingga kelaparan dan dibunuh dengan senjata semena-mena, bahkan satu ledakan bom menewaskan 500 orang, dan kita tidak ikut merasakan? Penyair itu menuduh kita ‘persaudaraan seagama macam apa yang kalian miliki ini?’ Jangan-jangan kita baru sekadar berislam dan hati kita belum beriman.

Kata-kata “…beritahu kami kapan kalian marah? sungguh merupakan kata-kata yang tajam menusuk lubuk hati kita. Seakan penyair ini berkata ‘kami sudah alami seperti ini kalian belum juga marah? Kapan? Mungkin jika dilanjutkan akan berbunyi seperti ini: ‘jika selama ini kalian merasa telah berjuang lillah, lil Islam, telah menjaga Islam dan memperjuangkan agama, tapi tidak marah melihat saudaramu ini ditindas dan dihabisi seperti ini, berarti kalian tidak benar-benar lillah dan tidak sungguh-sungguh lil Islam. Syair ini begitu indah namun menyakitkan hati kita, karena penderitaan mereka lebih sakit dan pedih dari sekedar ungkapan dalam bait-bait syair.

Jika kita masih belum tersentuh, mari kita bayangkan. Seakan telunjuk sang penyair atau gadis cilik yang melantunkan syair itu mengarah ke muka kita dan suaranya memekik di telinga kita. Kata-katanya sekan menjadi seperti ini, ‘Wahai saudaraku seagama, apakah anda baru akan marah ketika kehormatan anda atau keluarga anda dilecehkan? Setelah masjid anda dirobohkan? Setelah kemanusiaan anda diinjak-injak?’ Mari kita bayangkan, sadari, rasakan dan hayatai dalam hati sanubari kita.

Jika bayangan di atas masih belum menyentuh hati dan menggetarkan jiwa kita dan kita juga belum marah, maka kita penting merenungi sabda Nabi, “Barangsiapa tidak peduli dengan urusan umat Islam, maka ida bukan golongan Islam,” (al-Hadits). Atau sindiran Buya Hamka, “Jika agamamu dihina dan kamu tidak marah, maka ganti bajumu dengan kain kafan,”. Artinya, jika anda Muslim dan Mukmin tapi tidak mempunyai ghirah diniyyah, maka kematian adalah lebih baik bagi anda.

Sejarah telah mencatat, bahwa Bumi Syam selalu menjadi penerang antara haq dan kebatilan, setiap zaman para pengusung kebatilan senantisa melakukan berbagai bentuk kedzalimannya, baik dengan penjajahan, pembunuhan dan penindasan. Setiap zaman itu pula, tetap Allah pilih golongan orang-orang yang tampil dengan penuh keberanian melawan setiap kebatilan dan kedzaliman bagi bangsa Palestina.

Imam Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah menceritakan, “Serangan-serangan pasukan Salib semakin agresif sehingga berhasil menguasai wilayah yang sangat luas. Pada tahun 491 H/1097 M, mereka menguasai Anthakiyah dan terus melakukan serbuan sehingga berhasil merebut Baitul Maqdis (Palestina) pada tahun 492 H/1098 M.

BACA JUGA: Khabib Bela Palestina, Sebut Negara Penjajah Israel Lakukan Genosida

Di setiap kota dan desa yang dilalui, pasukan Salib melakukan pembantaian terhadap penduduk dengan cara sangat keji. Kaki kuda-kuda mereka berlumuran darah korban-korban pembantaian yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Semua peristiwa ini terjadi di saat mayoritas masyarakat Muslim terlena dengan pertikaian dan perselisihan antara mereka sendiri. Para sultan dan penguasa tidak melakukan tindakan apapun untuk menghentikan invasi pasukan Salib yang terus meluas,” (al-Bidayah wa an-Nihayah, vol.12, hlm, 157).

Beberapa buku sejarah Islam pada periode tersebut mencatat gambaran-gambaran ironis tentang sikap para penguasa dan masyarakat Muslim yang lebih mementingkan urusan pribadi daripada berusaha menghadapi bahaya yang sedang mengancam. Beberapa gambaran peristiwa dicatat oleh Ibnu al-Jauzi dalam buku sejarahnya, al-Muntazham, juga oleh Ibnu al-Atsir dan sejarawan lainnya, yaitu ketika pasukan Salib menguasai Ramallah, Quds, dan ‘Asqalan. Mereka membunuh penduduk kota-kota tersebut dan membantai sekitar 70.000 (tujuh puluh ribu) kaum Muslimin di kawasan al-Aqsha yang meliputi masyarakat biasa, ulama, pelajar, ahli ibadah, dan ahli zuhud.” (Ibnu Khaldun, Diwan al-Mubtada ‘wa al-Khabar, vol. 5, hlm. 2).

Kenyataan pahit ini mendorong Abu al-Muzhaffar al-Abiwardi untuk melantunkan syair, sebagaimana gadis mungil di atas mendendamkan syair atas kondisi tragis yang dialaminya, syair itu berbunyi: “Darah kami bercampur air mata yang tercucur Tidak ada lagi bagian tubuh yang tak berbalut luka. Senjata yang paling rapuh adalah air mata yang berderai Ketika perang semakin memanas dengan pedang yang saling beradu.
Alangkah malangnya putra-putra Islam.. Di saat sekian bahaya besar mengancam anak keturunanmu.. Bagaimana mungkin mata ini bisa tidur lelap Ketika didera berbagai penderitaan yang membangunkan setiap orang yang tidur.

palestina
Foto: iinclude700

Saudara-saudaramu di Syam. Tidur di atas bantalan pembantaian atau di dalam perut binatang-binatang buas. Tentara Eropa telah membuat mereka terhina, sementara engkau terus bergelimang nikmat dan hanya bisa bersikap pasrah.

Jika ada orang yang menghindari perang-perang itu, justru akan menggigit jari di kemudian hari. Jasad suci yang terkubur di Thaibah Nyaris memanggil dengan suara lantang, “Wahai keluarga Hasyim!” Aku melihat umatku enggan menyerbu musuh, sedangkan sendi-sendi agama begitu rapuh.

Mereka menghindari api karena takut mati, tanpa menganggap kehinaan sebagai akibat yang pasti. Apakah pembesar-pembesar Arab rela dengan kehinaan, sehingga membuat seluruh masyarakat menjadi terhina pula.
Jika memang mereka enggan bangkit atas dasar menolong agama. Tidakkah mereka bangkit karena kecemburuan terhadap istri dan keluarga!. Jika memang mereka tidak peduli dengan pahala, ketika terjun di medan laga. Tidakkah mereka mau peduli karena harta rampasan di depan mata.

***

Sebagai bangsa yang telah merdeka selama 78 tahun dan dengan jumlah penduduk yang mayoritas muslim, bangsa Indonesia memiliki catatan history yang erat dan kuat dengan Palestina, utamanya dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Syaikh Muhammad Amin Husaini, Mufti Besar Palestina, bersama KH Agus Salim. Setahun sebelum Indonesia merdeka, pada 6 September 1944, Syekh Amin memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di radio. Bukan sekedar itu, Palestina juga dilaporkan ikut melobi sejumlah negara-negara di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Yang mana pada 22 Maret 1946 Mesir menyusul memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia, sebagaimana dikutip dari buku Indonesia, Islam, and Democracy yang ditulis oleh Azyumardi Azra.

Dukungan yang diberikan oleh Palestina tidak hanya bersifat diplomatis, tetapi juga materi. Hal ini dilakukan oleh seorang pengusaha Palestina yang kaya raya dan sangat simpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Dengan tulus, ia menyerahkan seluruh uangnya yang berada di Bank Arabia kepada Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan. Ia berkata, “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!” Dukungan tersebut disampaikan tanpa mengharapkan imbalan atau tanda bukti penerimaan.

Sehingga tak heran, dalam UUD 1945 ditegaskan, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Begitulah pembukaan UUD 45, pernyataan awal cita-cita luhur Republik Indonesia, yang paham betul. Maka siapapun yang mendukung penjajah, dia tak layak menjadi Indonesia, bahkan bertentangan dengan fitrah manusia dan martabatnya sebagai seorang muslim.

BACA JUGA: Memprediksi Nasib Yahudi di Palestina dari Sejarahnya Sendiri

Faktanya, Israel itu penjajah, pendatang haram yang mengambil paksa tanah Palestina, membunuhi penduduk aslinya sejak Inggris memberinya ruang di tahun 1920. Entah sudah berapa ribu nyawa merenggang dibantai dengan sadis, baik dipertunjukkan terbuka, juga tertutup media dan berita hingga saat ini.

palestina
Foto: Vice.com

Maka, air mata palestina adalah air mata kita. Hanya binatang dan manusia dengan level terendah yang diam dengan semua penjajahan, pembantaian dan kebiadaban Israel pada rakyat Palestina dan dunia, tapi menggonggong dan menyalak nyaring seolah Israel yang menjadi korban ketika rakyat Palestina melawan penjajahan dan pendudukan tanah dan hidup mereka.

Maka perlawanan Hamas dan rakyat Palestina pada saat ini adalah sebuah keberanian dan kebenaran, didasarkan cita-cita luhur ingin merdeka, mempertahankan tanah, harga diri dan agamanya. Sebagaimana Indonesia dulu, dengan penuh upaya, kerja keras dan pertolongan Allah kita dapat meraih kemerdekaan bagi bangsa kita.

Semoga tulisan ini menjadi renungan bagi kita, bahwa peperangan yang terjadi di Palestina adalah penegasan bagi dua golongan, antara haq dan batil. Maka sepatutnya kita memasukkan diri kita dalam golongan yang memperjuangkan kebenaran, sebab kita memiliki banyak dimensi yang menghubungkan diri kita dengan Palestina, kita bersaudara secara agama, amanat bangsa kita, dan rasa kemanusiaan atar sesama manusia.

Semoga Allah kuatkan saudara-saudara kita di Palestina, dan bagi kita, semampu mungkin membantu saudara-saudara kita di sana, meski lewat doa semata dan berbagai upaya yang lainnya. Mohon bacakan doa ini bagi para pejuang Palestina.

اللّهُمَّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hukum Mencukur Kumis dalam Islam

Next Post

Usai Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud Akui Belum Bertemu Jokowi

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Taaruf, Setrum, Rasulullah

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

12 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Oleh Dini Koswarini
9 Mei 2025
0

pekerjaan rumah, anak, sukses

Anak Rajin Bantu Pekerjaan Rumah, Benarkah Lebih Sukses di Masa Depan?

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0

perawan

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0

Terpopuler

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails

Apa Dampaknya Jika Minum Kopi Setiap Pagi? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
8 Mei 2025
0
kopi

Salah satu manfaat paling umum dari kopi adalah kandungan kafeinnya yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Seorang Muslim Gelisah dan Resah di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
7 Mei 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Berikut beberapa alasan mengapa seorang Muslim bisa merasa seperti itu.

Lihat LebihDetails

Kapan Wanita Shalat Dzuhur di Hari Jumat?

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2024
0
Hukum Shalat Jumat bagi Wanita, Hukum Shalat Tidak Kenakan Mukena Warna Putih, Hukum Wanita Shalat tanpa Mukena, , Shalat Ied Jamaah, Hukum Shalat Wanita Kelihatan Rambut,Kenapa Shalat Jumat Tidak diwajibkan bagi Perempuan, Hukum Perempuan Menjadi Imam Shalat Berjamaah

Maka apa sebenarnya hukum permasalahan wanita shalat Dzuhur di hari Jumat ini menurut syariat?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.