AIR putih yang menjadi kebutuhan manusia ternyata tidak begitu dibutuhkan oleh bayi bahkan bisa berakibat fatal.
Umumnya, pemenuhan cairan bagi bayi diperolehnya melalui Air Susu Ibu. Pemberian ASI sudah mencangkup semua kebutuhan bayi. Oleh karena itu, dokter spesialis anak pada umumnya menyarankan agar orang tua tidak memberikan air putih kepada bayi berusia 0-6 bulan.
NHS Greater Glasgow and Clyde mengungkapkan bahwa ASI memiliki kandungan air yang sangat kaya dengan konsentrasi elektrolit yang rendah. Sifat ASI ini mampu membantu proses hidrasi bayi di enam bulan pertama kehidupan mereka.
“Ini fakta yang banyak orang tua tidak tahu, ASI terdiri dari 88 persen air,” terang dokter spesialis anak Danielle Stringer seperti dilansir dari Independent.
Bayi yang terlalu banyak diberikan air putih justru bisa mengalami keracunan air. Ini merupakan kondisi yang berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan kematian.
“(Penyebabnya) air menyebabkan dilatasi sodium di dalam tubuh bayi,” jelas Stringer.
Selain itu, penyerapan air putih pada tubuh bayi berpotensi menimbulkan pembengkakan. Pembengkakan ini juga terjadi di otak sehingga dapat menyebabkan kejang, koma atau kematian otak.
Di sisi lain, Stringer mengatakan susu formula juga dapat memenuhi kebutuhan hidrasi bayi seperti halnya ASI. Akan tetapi, orang tua harus benar-benar mengikuti instruksi seperti yang tercantum dalam kemasan susu saat akan membuat susu formula sehingga kandungan air putihnya tidak berlebihan.
Stringer mengatakan pemberian air putih bisa dilakukan setelah bayi menginjak usia enam bulan. Ini pun masih harus dilakukan dengan cermat. Sebab pada umumnya, bayi berusia enam bulan ke atas hanya boleh mengonsumsi air putih sebanyak dua ons per hari. Ketentuan ini berlaku hingga bayi berusia satu tahun. []