PEKANBARU–Masyarakat meyakini air dari sumur tua di Masjid Raya Pekanbaru memiliki khasiat. Konon, air sumur di masjid ini akan bergemuruh saat berkumandang adzan.
Sumur tua itu letaknya di sebelah kiri bangunan bila kita masuk lewat bagian depan Masjid Raya Pekanbaru, yang kini telah dipugar habis-habisan. Sumur itu terletak di dalam bangunan masjid. Dulu sumur ini terpisah dari bangunan masjid sebelum ada renovasi.
Sumur tua itu dalamnya sekarang hanya sekitar 16 meter. Padahal dulu hanya sekitar 14 meter. Tapi, karena adanya bangunan renovasi, bagian atas menjadi bertambah meninggi.
Uniknya, sumur yang hanya berdiameter 2 meter itu sudah ada sejak masjid ini dibangun pada masa kejayaan Sultan Siak V, jauh sebelum kemerdekaan RI. Air sumur ini berfungsi untuk tempat mengambil air wudhu. Dulu orang mengambil air menggunakan timba, sekarang dengan mesin air yang disalurkan ke tempat wudhu.
Air sumur ini tak pernah kering walau keberadaannya di perbukitan. Dulu kabarnya, bila air sumur mulai menyusut, saat berkumandang azan, air sumur akan bergemuruh bertanda mata air mengeluarkan air yang begitu deras.
“Cerita orang-orang tua kita, apalagi saat waktu akan salat Jumat, ketika azan berkumandang, air sumur akan bergemuruh,” kata Wakil Sekretaris Pengurus Masjid Raya, Pekanbaru, Rinaldi, Selasa (30/5/2017).
Walau hal itu sulit dibuktikan sekarang ini, faktanya air sumur ini tidak pernah kering. Dan sumur itu merupakan satu-satunya yang bisa mengeluarkan air hanya dengan kedalaman belasan meter. Padahal, di sejumlah lokasi lain, membuat sumur banyak tidak berhasil walau sudah digali di atas 100 meter.
Air sumur ini juga diyakini warga mengandung khasiat. Itu sebabnya, hingga sekarang ini masih banyak warga yang membawa pulang air tersebut untuk pengobatan.
“Kadang kalau mereka untuk obat, airnya mereka ambil langsung dengan timba dari sumur. Itu makanya, walau sudah ada mesin air, tetap disediakan timba karena masih banyak warga yang meyakini airnya berkhasiat,” ujar Rinaldi.
Rinaldi, yang memang sejak kecil lahir di sekitar masjid, sejak dulu meminum air sumur tanpa harus terlebih dahulu dimasak. Sampai sekarang, dia meminum air sumur itu tanpa harus disuling atau dimasak terlebih dahulu.
“Setiap kali ambil air dari masjid ini sampai rumah langsung diminum saja. Jadi tidak pernah dimasak kalau hanya untuk sekadar minum,” kata Rinaldi.
Cerita dari Mulut ke Mulut soal Sumur Tua di Masjid Raya PekanbaruFoto: Chaidir Anwar T/detikcom
Soal berkhasiatnya air sumur ini tidak hanya diyakini masyarakat Riau. Warga negara Malaysia dan Singapura juga tahu soal cerita itu.
Karena itu, turis Malaysia kalau mampir ke masjid ini, juga selalu meminum airnya, malah ada yang membawanya pulang.
“Bukan hanya kita saja, warga Malaysia juga sering bawa pulang air sumur dari sini. Tentunya itu semua kebesaran Allah SWT,” kata Rinaldi. []
Sumber: Detik