Di usia 32 tahun, Nihad J. didiagnosis menderita tumor hati yang sangat parah. Dokter yang menanganinya pun memvonis bahwa Nihad tak akan hidup lebih lama lagi. Dari hari ke hari, tumor hati yang diderita pria asal Sarajevo, Bosnia, tersebut semakin memburuk.
Namun Qadarullah berbicara lain. Allah, Yang Maha Penyayang memulihkan Nihad secara total. Nihad yang divonis tak punya waktu lama untuk menghirup nafas di bumi ini, hingga hari ini masih hidup dengan sehat di kampung halamannya.
Bagaimana ini bisa terjadi? Berikut kisahnya.
“Pada tahun 2006, saya ternyata menderita tumor hati yang dengan cepat menyebar. Orang sakit hanya memiliki satu keinginan -sehat. Jadi saya pergi ke rumah sakit dan dokter, melakukan tes dan menjalani terapi.
Saya mencari tempat yang bisa menyembuhkan penyakit ini ke mana-mana, tapi tidak menemukannya di mana pun.
Pasca pemeriksaan akhir, para dokter mengungkapkan bahwa satu-satunya cara agar saya selamat adalah dengan melakukan transplantasi hati di Maribor (Slovenia) atau di Swiss.
Namun, seperti yang Anda tahu sendiri, menemukan donor hati itu hal yang sangat sulit. Belum termasuk masuk dalam daftar tunggu yang sangat panjang –waktu saya hampir habis.
Sejak kecil, iman telah mengakar dalam di dalam jiwa. Saya mencintai Islam, dan nyaman memeluk agama itu.
Tidak ada satu pun di dunia ini yang bisa dibandingkan dengan nilai-nilai dan keindahan Islam.
Itulah sebabnya saya tidak ingin meninggalkan dunia ini tanpa memenuhi keinginan terbesar saya -pergi ke haji.
Jadi, pada tahun 2007 (7 bulan setelah didiagnosis mengidap tumor hati itu), saya pergi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima itu.
Waktu itu, saya bahkan tidak membayangkan akan menemukan obat untuk penyakit saya di sana, di tempat suci Makkah dan Madinah, alhamdulillah.
Setibanya di Madinah, saya bertemu dengan seorang Imam dari Visoko (kota di Bosnia, dekat Sarajevo). Dia melihat bahwa salah satu kaki saya agak lebih pendek dari yang lain, -ini akibat terluka dalam perang.
Dia bertanya tentang kesehatan saya dan bagaimana saya melakukan perjalanan ke tanah suci.
Saya mengatakan kepadanya bahwa masalah dengan kaki saya tidak seberapa dibandingkan tumor yang perlahan membunuh.
Imam itu kemudian berkata, “Anda telah datang ke tempat yang tepat. Apakah Anda mendengar tentang khasiat penyembuhan air Zam Zam? Dengan izin Allah, air itu bisa menyembuhkan, dan untuk tujuan yang dimaksudkan. Minumlah sebanyak mungkin, dengan niat disembuhkan, dan semuanya akan baik-baik saja. ”
Saya mendengarkan nasihatnya, dan selama saya tinggal di Makkah dan Madinah saya hanya mengkonsumsi air Zam Zam saja.
Saya tidak makan apapun selama enam hari; Zam Zam adalah makanan dan minumanku. Saya langsung merasakan perubahan kesehatan saya dan saya merasa lebih baik setiap hari.
Setelah kembali ke Bosnia, kami menemukan fakta bahwa tumor itu hilang, terima kasih Allah.
Tentu saja ini sangat mengejutkan, baik bagi saya maupun keluarga, dan terutama dokter saya.
Sebelum pergi ke haji, saya pergi memeriksakan kesehatan setiap 15 hari atau satu bulan sekali, tergantung rekomendasi dokter.
Sebelum melakukan perjalanan ke Makkah, tumor hati itu tumbuh sebanyak 5 cm hanya dalam waktu enam bulan.
Segera setelah kembali dari Makkah, saya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa, dan dokter menemukan bahwa selama bulan keberangkatan dan kembali dari haji, tumor tersebut tidak tumbuh bahkan tidak sampai satu milimeter.
Setelah 15 hari, saya kembali dan lagi, situasinya sama. Setelah satu bulan, tumor itu menciut! Jadi, sebelas tahun telah berlalu dan saya tetap sehat.
Sampai hari ini, saya terus minum Zam Zam, dan saya bersyukur kepada Allah atas penyembuhan yang telah diberikannya kepada saya.” []
Sumber: Ilmfeed.