TURKI—Seorang pejabat Turki kembali menyinggung masyarakat dunia yang seolah acuh terhadap penderitaan Muslim Rohingya. Sang pejabat mengatakan bahwa masyarakat internasional bertanggung jawab untuk merumuskan solusi jangka panjang terkait krisis Rohingya di negara bagian Rakhine..
“Turki akan terus mempertahankan sikap konstruktifnya dan bertekad untuk sebuah solusi,” kata Kalin dalam kicauan di Twitter, Jumat (1/9/2017) pekan lalu.
Dia menyebut “diamnya dunia” terhadap pembantaian Muslim Rohingya adalah sebuah “potret memalukan,” Anadolu melaporkan.
Turki terus melanjutkan “usaha dan inisiatif intensifnya di tiap tingkatan untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan” di Rakhine, ujar ajudan presiden ini.
Dia mencatat, badan bantuan kemanusiaan Turki, termasuk Otoritas Bulan Sabit Merah Turki, Disaster and Emergency Management Authority (AFAD), dan Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA), terlibat dalam upaya ini.
Pihak berwenang Turki berkomunikasi dengan otoritas Myanmar dan Bangladesh – di mana ribuan orang Rohingya telah melarikan diri – untuk memasok bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Rohingya, tekan Kalin.
Negara bagian Rakhine telah mengalami ketegangan antara populasi Budhis dan Muslim sejak 2012.
Oktober 2016 lalu, aksi kekerasan terjadi di Maungdaw. PBB mencatat adanya pelanggaran HAM oleh pasukan keamanan, yang dapat diindikasikan sebagai kejahatan kemanusiaan, di antaranya adalah pemerkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, dan penghilangan paksa. Menurut perwakilan Rohingya, sekitar 400 jiwa tewas dalam aksi kekerasan tersebut. []