Oleh: Izzudin Azhar
TIBA-tiba saja terpikir suatu hal, yaitu umur manusia. Saya bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana jika saya tahu bahwa umur saya hanya sampai umur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi.
Jika anda tahu sisa umur anda tinggal 1 tahun, apa saja yang akan anda lakukan untuk mengisi sisa umur itu?
BACA JUGA: 3 Ujian Manusia di Akhir Hidupnya
Mungkin sebagian akan menjawab:
1. Bersenang-senang.
2. Jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi.
3. Makan sepuasnya setiap hari.
4. Segera menikah, dll.
Mungkin sebagian orang yang lain memilih:
1. Memperbanyak ibadah shalat dan dzikir.
2. Memperbanyak sedekah.
3. Memperbanyak silaturahim.
4. Bekerja lebih giat.
5. Memberikan hak keluarga dan orang-orang disekitarnya, dll.
Kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang?
Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati. Ketika kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap saat bisa jadi ajal kita.
Maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita. Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati. Apakah saat remaja? Ataukah saat kita sudah tua? Dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. Apakah hari ini? Atau besok?
Dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati. Apakah saat tidur? Apakah saat berkendaraan? Ataukah ketika kita sedang membaca Alquran?
Seandainya Allah menghendaki semua manusia mengetahui kapan ia mati, di mana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini dihiasi kebaikan demi kebaikan? Saya rasa tidak.
Kemungkinan yang bisa kita bayangkan:
1. Sedikit manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah.
2. Lebih banyak manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya.
3. Jauh lebih banyak lagi manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia bertaubat.
BACA JUGA: 3 Ujian Manusia di Akhir Hidupnya
Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia. Orang-orang seperti ini selalu berpikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini didominasi kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.
Maka segala puji bagi Allah Yang Maha Sempurna perhitungannya. Allah sangat memahami betapa manusia senantiasa berada antara kecenderungan yang baik dan yang buruk (QS. Asy-Syams: 8).
Maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut. Dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. Untuk apa? Agar manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar manusia selalu berada dalam kebaikan. []