DI MASA kekhalifahan ‘Utsman, penduduk Azerbaijan memberontak pada pemimpin mereka dan menolak membayar upeti. Mendengar kabar ini, ‘Utsman pun memerintahkan al-Walid bin ‘Uqbah (Gubernur Kuffah) untuk memerangi mereka.
Al-Walid menugaskan jenderal Salman bin Rabi’ah al-Bahili untuk mempersiapkan pasukan. Mendengar kabar ini, penduduk Azerbaijan langsung meminta damai dan sepakat untuk kembali membayar upeti.
BACA JUGA:Â Pernikahan Utsman dan Ruqayyah
Tak cukup sampai disitu, untuk yang kedua kalinya, penduduk Azerbaijan kembali memberontak. Walikota Azerbaijan, al-Asy’ats bin Qais menulis surat pada gubernur Kuffah, al-Walid bin ‘Uqbah meminta bantuan pasukan. Pasukan Kuffah pun datang. Kali ini, al-Asy’ats memerangi para pemberontak dan memberi mereka pelajaran. Sekali lagi penduduk Azerbaijan meminta untuk damai dan sepakat akan kembali membayar upeti.
Setelah al-Walid bin ‘Uqbah diberhentikan –karena tuduhan minum khamr– dan diganti oleh Sa’id bin al-‘Ash menjabat gubernur Kuffah, sekali lagi penduduk Azerbaijan memberontak. Sa’id bin al-‘Ash kemudian mengutus Jarir bin Abdullah al-Bahili untuk segera meredakan pemberontakan yang terjadi. Tak lama setelah itu, kondisi mereka kembali stabil dan banyak di antara mereka yang memeluk Islam dan mulai mempelajari Al-Qur’an. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Utsman bin Affan. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.