BISA berakhlak mulia itu adalah rizqi yang luar biasa, karena menjadi pintar itu mudah. Sedangkan menjadi pribadi bermoral adalah butuh waktu dan proses yang panjang dan pengalaman yang berliku.
Karena Akhlak adalah rizqi maka menuntut usaha, sebagaimana usaha kita dalam mencari rizqi. Kita tidak akan otomatis menjadi manusia yang beradab tanpa ada usaha dan riyadhah untuk mewujudkannya.
BACA JUGA: Akhlak Itu Kebiasaan, Bisa Dilatih dengan Berdzikir
Dari Abdullah bin Mas’ud ra Nabi SAW bersabda, “إن الله قسم بينكم أخلاقكم كما قسم بينكم أرزاقكم“ Sesungguhnya Allah telah membagi akhlak kalian sebagaimana DIa juga yang membagi rezeki kalian. (HR Ahmad)
Akhlak yang baik adalah buah perjuangan para muttaqien, kedisiplinan ibadah, pergulatan dengan setan dan mengalahkan hawa nafsu demi menggapai keridhaan Allah, demikian ungkap Muhammad Husain Isa dalam Syarah 10 Muwassofat.
Mereka yang berakhlak tinggi, tetaplah mahal harganya walau ia bertabur bagai bintang di langit. Di sebutkan dalam mahfuzhat, “كل شيئ إذا كثر رخص إلا الأدب“ Segala sesuatu itu jika banyak maka ia akan murah kecuali akhlak mulia.
Akhlak yang mulia adalah hasil dari menundukkan nafsu jahat untuk melakukan akhlak tercela, karenanya berjuanglah untuk menjadi pribadi yang memikat dengan akhlakmu bukan dengan rupa dan hartamu.
Berjuanglah! Untuk mengendalikan lisan dari kata kata yang kotor, ghibah, fitnah dan lain-lain karena itu tanda mulianya akhlak.
Berusahalah untuk hadir tepat waktu dalam sebuah pertemuan karena itu tanda perangai yang mulia.
Berusahalah! Untuk menghormati tamu walau hanya dengan hidangan yang sederhana karena menghormatinya adalah tanda iman kepada Allah dan hari akhir.
BACA JUGA: BMKG Prediksi Masih akan Ada Tsunami Susulan di Selat Sunda
Berusahalah! Untuk menjaga perasaan dalam bersikap dan berkata kata, karena manusia itu tercipta dari air yang sangat responsif terhadap sesuatu. Ia bukan tercipta dari besi yang bebas kau pukul-pukul.
Ibnu Abbas berkata, “Setiap bangunan memilki fondasi dan fondasi Islam adalah akhlak yang mulia.”
Atha juga berkata, “Tidaklah mulia seseorang tanpa akhlak yang mulia, tiadalah seorang pun yang mencapai kesempurnaan Al Musthafa Saw. Maka makhluk yang paling dekat kepada Allah adalah menempuh tuntunan beliau dengan akhlak yang mulia.”
Nabi SAW juga bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba dengan akhlaknya yang baik betul-betul akan meraih pelbagai derajat agung dan kedudukan mulia di akhirat kelak, kendati dia lemah badannya. (HR Thabrani dengan sanad yang jayyid). []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari