AKHLAK mulia adalah kemuliaan agama. Akhlak diwujudkan dalam teladan yang pembawa wahyu. Karena itu agama sarat dengan ajaran akhlak yang mulia. Rasulullah sebagai pembawa risalah pun menghasung dan menunjukkan bukti nyata indahnya akhlak. Untuk menegaskan bahwa teladan beliau ada di ucapan dan perbuatan. Dan, menunjukkan bahwa akhlak itu sangat diperhatikan oleh ajaran agama. Karena itu nilainya pun berat menambah timbangan amal manusia.
Beberapa hadits menunjukkan betapa bernilainya akhlak yang mulia.
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ
“Dari Abu Darda’ bahawasanya Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan (amal di akherat kelak) dibandingkan dengan akhlak mulia.” (Abu Dawud no. 4799 disahihkan Al-Albani).
Dalam lafal lain diriwayatkan sebagai berikut:
«مَا مِنْ شَيءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيبلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِب الصَّومِ، وَالصَّلاةِ»
“Tidak ada yang lebih berat ketika diletakkan pada timbangan (amal di akherat kelak) dibandingkan dengan akhlak mulia, sesungguhnya orang yang berakhlak mulia akan mencapai derajat ahli shalat dDalam hadits tersebut disebutkan oleh Rasulullah bahwa timbangan amal kelak pada hari kiamat akan menjadi lebih berat disebabkan dengan adanya akhlak mulia. Hal ini menandakan bahwa urusan akhlak mulia adalah agung di sisi-Nya, demikian pula pahalanya.
Karena itu banyak hadits yang menghasung umat muslim untuk berakhlak baik, terutama kepada keluarganya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ أَكْمَلَ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهمْ
Abu Hurairah berkata bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (Hadits Tirmidzi no. 1162 dihasansahihkan oleh Al-Albani).
عن عائشة قالت : ” قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : «إِنَّ مِنْ أَكْمَلِ المؤمنينَ إِيمَانا : أَحسَنُهُمْ خُلُقا ، وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ
Aisyah berkata bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya anda dari kesempurnaan iman orang mukmin adalah yang paling baik akhlaknyadan yang paling lembut kepada keluarganya.” (Hadits Tirmidzi no. 2612 dihasansahihkan oleh Al-Albani).
BACA JUGA: 6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia
Berkata Al-Halimi rahimahullah, “Hadits di atas menunjukkan bahwa iman seseorang itu bertingkat–tingkat. Barangsiapa yang akhlaknya indah berarti imannya mantap, sebaliknya barangsiapa yang akhlaknya kurang berarti imannya juga kurang. Rasulullah pun menegaskan kaitan akhlak yang baik dengan kesempurnaan iman dalam hadits itu:
خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.”
Yaitu orang yang mampu bersikap sabar dalam menghadapi tingkah laku dan kekurangan akal mereka sehingga tetap menampakkan wajah yang berseri dan sikap yang baik.” (Faidhul Qadir karya Al-Munawi 2/97).
Akhlak. Kajian Akhlak Tauhid. Akhlak berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berati seluruh prilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yaitu adab sopan santun yang dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Akhlak beliau adalah Al-Quran.
Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah, termasuk didalamnya akhlak terhadap diri sendiri karena diri sendiri itu termasuk ciptaan Allah Juga, lahir dan batin.
Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelmpokkan kedalam dua kelompok yaitu:
Akhlak Mulia: Akhlak kepada Allah
Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.
Akhlak Mulia: Akhlak kepada ciptaan Allah
Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati.
Mengingat sangat luasnya cakupan akhlak ini karena menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, maka secara garis besar struktur akhlak mulia terhadap seluruh ciptaan Allah itu dapat digambarkan seperti struktur sederhana berikut ini.
Secara garis besar fungsi dan tujuan pengamalan akhlak mulia bagi umat manusia adalah:
Akhlak Mulia: Sebagai pengamalan Syariat Islam
Sebagai pengamalan Syariat Islam. Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam semeste telah ,e,berikan tuntunan prilaku dan etika secar sempurna, sehingga dengan niat karena Allah SWT, pengamalan akhlak yang mulia itu insya Allah akan menjadi ibadah bagi umat islam yang mengamalkanya.
BACA JUGA: Menjadi Pribadi Penuh Arti, 4 Kisah Keutamaan Akhlak Mulia Perlu Kamu Tahu!
Akhlak Mulia: Sebagai Identias
Sebagai Identias, Akhlak mulia ini diperuntukkan oleh Allah kepada manusia yang berakal budi karena dengan tuntunan akhlak yang mulia akanbisa membedakan antara manusia denga hewan.
Akhlak Mulia: Pengatur Tatanan Sosial
Akhlak Mulia Sebagai Pengatur Tatanan Sosial berarti dengan pengamalan akhlak mulia yang sudah dicontohkan oleh yang Mulia Saydina Muhammad SAW mengukuhkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dan lepas dari pengaruh lingkungannya. Dengan akhlak mulia ini tatanan sosial yang terbentuk semakin memberikan makna dan nilai yang tidak saling merugikan.[]
SUMBER: BINBAZ | MUTIARAISLAM