SOMALIA–Bencana kekeringan di Somalia dikhawatirkan membawa bencana parah bagi rakyat. Keterangan ini disampaikan Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) dan mengungkapkan bahwa kemungkinan kekeringan yang terus berlanjut ini membuat 725.000 orang berisiko kelaparan.
“Ribuan orang, terutama wanita dan anak-anak, yang sudah mengalami rawan pangan kini mengkhawatirkan yang terburuk karena dalam beberapa bulan mendatang diperkirakan hanya sedikit atau bahkan tidak ada hujan yang akan turun di wilayah itu,” kata Victor Moses, direktur NRC di Somalia.
Somaliland, wilayah otonom di Somalia, menderita kekeringan berulang dan konflik berkelanjutan di wilayah Sool.
BACA JUGA: Dituding Ikut Campur Masalah Negara, Diplomat PBB Diusir dari Somalia
Moses menyerukan kepada komunitas internasional agar menyediakan $1,08 miliar untuk mempertahankan operasi bantuan kemanusiaan di sana.
Tanpa dana yang dibutuhkan, kata Moses, “biaya akan meningkat, baik dari segi ekonomi maupun dalam hal jumlah nyawa yang melayang.”
Mayoritas penduduk Somalia menganut agama Islam yang merupakan agama resmi negara. Pada tahun 1980, hanya 0,1% penduduk yang menganut agama Kristen dan 0,1% yang memeluk agama yang lain. []
SUMBER: VOA INDONESIA