JAYAPURA–Sedikitnya 4.656 orang mengungsi imbas kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Karena khawatir keselamatannya terancam, mereka mengungsi di sejumlah posko pengungsian di sekitar Jayapura, namun ada juga yang masih bertahan di Wamena.
“Tercatat di kami di sini bahwa Danlanud sudah mendata total yang turun ada 4.656 orang. Itu yang sudah turun dari berbagai daerah di sekeliling Jayawijaya,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw kepada wartawan usai menyerahkan bantuan di posko pengungsian Kompleks Batalion Infanteri Raider 751/Vira Jaya Sakti, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).
BACA JUGA:Â Terkait Konflik Wamena, Din Syamsuddin: Respon Aparat dan Penegakan Hukum Lamban
“Jayawijaya ini dulunya satu kabupaten, tapi sekarang menjadi delapan kabupaten, sehingga itulah yang saya maksud dari beberapa daerah itu,” lanjut Paulus.
Paulus mengatakan, beberapa di antara warga yang mengungsi sudah meninggalkan posko untuk kembali ke rumah saudara atau paguyubannya.
“Jadi yang terdaftar dari enam posko yang ada di sini 751, tadi Lanud (Silas Papare Sentani), Rindam, termasuk di beberapa tempat ibadah masjid, itu terdata ada 880 orang,” ujar mantan Kapolda Sumatera Utara ini.
Kerusuhan di Wamena terjadi mulai dari unjuk rasa massa pada 23 September 2019, menewaskan 33 orang. Sejumlah bangunan, termasuk kantor-kantor pemerintahan, dibakar massa.
BACA JUGA:Â Duka Mendalam Atas Wafatnya dr Soeko, Korban Kerusuhan di Wamena
Paulus baru dilantik sebagai Kapolda Papua menggantikan penjabat sebelumnya. Hari ini dia tiba di tanah asalnya langsung meninjau para pengungsi di Jayapura. Dia didampingi petinggi TNI di Papua ikut menyerahkan bantuan kepada para pengungsi.
“Setelah dilantik, saya diamanahkan oleh Bapak Kapolri, Bapak Panglima TNI, Bapak (Menko) Polhukam memerintahkan untuk segera coba melakukan conditioning berkaitan situasi para pengungsi katakan yang sudah eksodus dari beberapa wilayah,” sebutnya.
“Saya katakan dari beberapa wilayah, tidak hanya Wamena. Ada beberapa lingkaran dari sekitar Wamena itu ada beberapa yang turun bergabung, khususnya dari Wamena.” []
SUMBER: OKEZONE