MARAWI CITY–Sejumlah negara menetapkan hari raya idul fitri 1438 Hijriah jatuh pada 25 Juni 2017, begitu pun dengan Filipina. Umat muslim Marawi yang kini sedang mengungsi di Pusat Evakuasi Cristina, Kota Iligan, merayakan hari kemenangan ini dengan seadanya.
Seorang pengungsi bernama Samira (22) mengungkapkan bahwa lebarannya kali ini tidak seperti tahun sebelumnya, di mana ia selalu merayakannya dengan cara spesial. Kini keluarga Samira hanya menunaikan shalat Idul Fitri lalu menyantap makanan yang dibeli di pasar terdekat, tidak ada persiapan khusus.
Meski demikian, Samira bersyukur masih bisa berbagi makanan dengan para pengungsi lainnya. Makanan itu ia beli dari pasar, seperti nasi, sarden, mie, dan goreng ayam. “Yang penting adalah kami memiliki makanan untuk dibagikan, pergi ke masjid, serta berdoa dan bersyukur kepada Allah atas berkah yang terus berlanjut,” tutur Samira, dikutip dari Inquirer, Minggu (25/6/2017).
Sebelumnya, terjadi pertikaian dua kelompok di Marawi yang menyebabkan 369 orang meninggal dunia pada 23 Mei lalu. Samira merupakan salah seorang warga Marawi yang selamat dari peperangan kelompok itu. “Sudah merupakan restu dari Allah sehingga kami tetap hidup dalam situasi yang sangat sulit seperti sekarang,” ucapnya.
Juru Bicara Komite Penanganan Krisis Marawi Zia Alonto Adiong mengatakan orang-orang Marawi akan merayakan Idul Fitri dengan sederhana. Pejabat setempat akan berbagi makanan lokal dengan 1.000 orang yang berada di kamp pengungsian.
“Kelompok militan lokal ini merampas kesempatan untuk menjalankan Ramadhan dengan damai, dan menghilangkan kesempatan kami merayakan Idul Fitri bersama orang-orang yang kami sayangi,” pungkanya. []