PALESTINA–Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa (22/09/2020), memperingatkan bahwa semua programnya terancam berhenti akibat krisis keuangan yang dialami lembaga internasional tersebut.
“Organisasi PBB ini hampir tidak dapat memberikan gaji pada bulan September ini, tetapi gaji bulan Oktober mendatang tidak akan dapat mencukupi,” kata Adnan Abu Hasna, penasihat media untuk pimpinan UNRWA, kepada kantor berita Quds Press.
BACA JUGA; Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Sekolah Milik UNRWA di Gaza Diliburkan
“Hingga akhir Desember mendatang, kami harus memiliki 200 juta dolar untuk menjalankan semua program UNRWA, baik program kesehatan, pendidikan, atau bantuan, dan membayar gaji karyawan, tetapi jumlah ini tidak tersedia sekarang,” tambah Abu Hasna.
“Untuk itu, kami mengeluarkan peringatan ini. Karena UNRWA sedang mengalami krisis keuangan yang sangat sulit, karena semua program terancam berhenti,” lanjutnya.
UNRWA mengatakan bahwa mereka menghadapi peningkatan permintaan untuk pelayanan karena peningkatan jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar, serta tingkat kondisi yang rentan dan kemiskinan yang semakin parah.
BACA JUGA: UNRWA Butuh Dana 1,2 Miliar Dolar untuk Operasional di Palestina
UNRWA didanai hampir seluruhnya oleh sumbangan sukarela. Badan internasional tersebut menegaskan bahwa dukungan keuangan tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan. Hal ini berdampak pada anggaran program UNRWA yang berfungsi untuk mendukung penyediaan layanan dasar, dan mengalami defisit yang besar.
UNRWA dibentuk oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdasarkan keputusan Majelis Umum pada tahun 1949. Lembaga ini diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada sekitar 5,6 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di lembaga tersebut. []
SUMBER: PALINFO