SURIAH–Lebih dari 700 orang di dua kamp pengungsi di timur laut Suriah dilaporkan telah meninggal dunia di tengah kekurangan makanan dan obat-obatan. Keterangan ini disampaikan kepala kontraterorisme PBB, Vladimir Vorontsov mengutip informasi yang diterima oleh kantornya.
Dua kamp pengungsi – al-Hol dan Roj – telah menampung lebih dari 70.000 orang, banyak dari mereka wanita dan anak-anak yang terkait dengan kelompok Daesh.
BACA JUGA: Demi Bertahan Hidup, Pengungsi Suriah ‘Jual’ Anak Gadisnya untuk Diperistri Pria Turki
Vorontsov, pada konferensi pers, Kamis (9/7/2020), mengatakan kamp-kamp itu dalam “kondisi yang sangat mengerikan.” Ia juga memperingatkan bahwa kematian baru-baru ini, termasuk anak-anak, meninggal karena “kekurangan obat dan makanan”.
Kamp al-Hol dan Roj diawasi oleh pasukan yang diarahkan oleh Kurdi dengan dukungan AS untuk memimpin perjuangan melawan kelompok Daesh.
Vorontsov tidak mengklarifikasi kapan 700 pengungsi itu meninggal atau menentukan sumber informasi.
Sebelumnya, Lembaga Bantuan Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Kurdi mengatakan pada Januari 2020 bahwa 511 orang telah tewas di kamp terbesar, al-Hol pada 2019. Tingkat kematian anak di kamp-kamp yang penuh sesak itu tinggi, menurut kelompok-kelompok bantuan.
BACA JUGA: SNHR: 1.006 Warga Sipil Suriah Tewas di 6 Bulan Pertama 2020
Lalu menurut laporan International Crisis Group yang berbasis di Belgia, pada April 2020 ada 66.000 perempuan dan anak-anak di al-Hol dan 4.000 di Roj. Kelompok itu mengatakan sebagian besar orang berasal dari Irak dan Suriah, sementara sekitar 13.500 berasal dari negara lain.
Dalam laporan itu, pekerja kemanusiaan menggambarkan lokasi kamp “penuh dengan TBC dan penuh sesak,” dan menunjukkan “tingkat kematian yang dramatis.”
Vorontsov mengatakan ada sekitar 9.000 anak yang tinggal di kamp. []
SUMBER: MEE