RUSIA–Warga Kiselevsk dan Prokopyevsk, dua kota di wilayah Kuzbass Rusia mendadak dihebaohkan dengan fenomena alam yang langka pada pertengahan pekan Februari 2019 ini. Bagaimana tidak, salju yang biasanya berwarna putih, tiba-tiba berubah menjadi hitam dan menutupi wilayah ini.
Foto dan video yang baru-baru ini dibagikan di media sosial oleh warga kedua kota di Rusia menunjukkan kekhawatiran mereka akan polusi akibat penambangan batu bara. Lapangan dan jalan yang tertutup salju diselimuti oleh lapisan debu batu bara yang tebal dan jelaga yang benar-benar mengubah salju dari putih menjadi hitam pekat.
BACA JUGA: Dihantam Banjir dan Salju, Pengungsi Suriah di Lebanon Hidup Menderita
Salju hitam di Kiselevsk dan Prokopyevsk adalah pemandangan langka dan menimbulkan penduduk setempat khawatir dengan udara yang mereka hirup setiap hari. Banyak warga mengunggah fenomena itu ke media sosial untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan menekan pihak berwenang untuk mengambil tindakan terhadap pabrik pengolahan batu bara terdekat, tetapi pejabat setempat mengklaim bahwa masalahnya adalah kompleks.
Andrey Panov, Deputi Gubernur Daerah Kemerovo untuk Industri, Transportasi dan Ekologi, mengatakan kepada wartawan bahwa karena pengembangan jaringan gas di kawasan ini tidak pernah didukung, sebagian besar bangunan masih mengandalkan boiler batubara untuk pemanasan. Sehingga rumah-rumah dan bisnis lokal semuanya berkontribusi terhadap pencemaran berat. Asap gas buang kendaraan juga harus disalahkan, Panov menambahkan.
BACA JUGA: Rusia Buru Pengikut Kelompok yang Dituding ‘Cikal Bakal Organisasi Radikal’
Anatoly Volkov, direktur umum pabrik batubara Prokopievskaya dekat Prokopyevsk, mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa perusahaannya menggunakan pendung khusus yang melindungi kota terdekat dari senyawa berbahaya, tetapi sulit untuk percaya bahwa pabrik itu sama sekali tidak bertanggung jawab atas menghitamnya salju.
Uniknya, ketika sebagian besar warga mengomentari foto dan video salju hitam di Kiselevsk dan Prokopyevsk dan menyalahkan pemerintah atas situasi tersebut, beberapa di antara mereka sebenarnya menggambarkan fenomena itu sebagai sangat indah. []
SUMBER: ODDITY CENTRAL