YAMAN—Lebih dari 200 kasus kolera dilaporkan terjadi di ibukota Yaman, Sanaa. Penyakit berbahaya ini muncul akibat air yang terkontaminasi kuman dan sanitasi yang buruk. Jumlah penderita kolera juga mengalami peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah menerima lebih dari 200 pasien yang mengidap kolera,” pungkas seorang perawat di rumah sakit Jumhouri di Sanaa mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Sabtu (6/5/2017).
“Dua pasien meninggal karena kondisinya buruk dan mereka terlambat datang,” tambahnya.
Kantor berita Khabar, sebuah situs berita lokal, melaporkan 10 kematian di seluruh wilayah pada Sabtu, mengutip informasi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Yaman.
Jalan-jalan di Sanaa dan daerah pinggirannya dipenuhi tumpukan sampah, dan keluarga yang tinggal di dekatnya adalah orang-orang yang paling terdampak.
Petugas Pembersih Jalan telah berulang kali meminta pemerintah untuk menaikkan gaji namun belum direalisasikan, sehingga mereka melakukan aksi mogok kerja yang telah berlangsung selama tujuh bulan.
“Kami minum dari mobil yang mendistribusikan air ke seluruh distrik. Dulu kami tidak gampang sakit, namun akhir-akhir ini kami mengalami krisis dengan sampah di kota. Kejadian ini menyebabkan diare dan muntah parah. Mengerikan.”
Yaman telah memerangi wabah kolera sejak pertengahan Oktober 2016. Dari 23.506 kasus yang dicurigai, telah terjadi 108 kematian. Kolera adalah penyakit yang ditularkan melalui air minum yang terkontaminasi bakteri. []