DAMASKUS–Badan Dana Darurat Anak Internasional PBB (UNICEF) mengatakan setidaknya delapan anak Suriah yang kehilangan tempat tinggal telah meninggal dunia akibat suhu dingin yang membeku.
Kurangnya perawatan medis di sebuah kamp pengungsi di Suriah barat daya selama beberapa minggu terakhir juga dianggap sebagai pemicu kematian anak-anak.
BACA JUGA: Dihantam Banjir dan Salju, Pengungsi Suriah di Lebanon Hidup Menderita
Pejabat UNICEF mengatakan pada Selasa (15/1/2019) bahwa anak-anak di bawah umur meninggal akibat kondisi dingin dan keras di kamp pengungsi Rukban yang terpencil di dekat perbatasan Suriah dengan Yordania.
“Suhu yang membeku dan kondisi kehidupan yang keras di Rukban, semakin membahayakan kehidupan anak-anak hanya dalam satu bulan. Setidaknya delapan anak – kebanyakan dari mereka di bawah empat bulan dan yang termuda hanya berusia satu jam – telah meninggal dunia,” kata direktur regional UNICEF Geert Cappelaere.
BACA JUGA: Kamp Kebanjiran, Derita Pengungsi Suriah Bertambah
Pejabat tinggi PBB mencatat bahwa hawa dingin di kamp gurun yang terisolasi telah meningkatkan angka kematian bayi.
Bahkan pada Sabtu (12/1/2019) pekan lalu, seorang ibu Suriah berusaha membakar dirinya dan anak-anaknya sampai mati di kamp Rukban, setelah ia gagal mendapatkan makanan untuk keluarganya selama tiga hari berturut-turut. []
SUMBER: PRESSTV