KATA ‘Insya Allah’ pastinya tak asing bagi kalangan muslim. Frase ini kerap diucapkan ketika seorang muslim menyanggupi sesuatu yang akan dikerjakannya. Namun, frase ini juga kerap diselewengkan sehingga sering diucapkan kala seseorang justru merasa tidak yakin untuk memenuhi janjinya.
Sebenarnya apa sih artinya Insya Allah itu?
Dilansir dari About Islam pada Selasa (6/10/2020), frasa Insya Allah sering kali diidentikkan dengan umat Islam yang apabila diterjemahkan berarti “Jika Tuhan berkehendak.” Maksudnya, terpenuhi atau tidaknya, sanggup atau tidaknya seseorang meemnuhi permintaan atau janji yang diucapkannya itu kembali pada kehendak Allah.
Lantas, bagaimana asal usul penggunaan frase ini hingga begitu akrab di kalangan muslim?
BACA JUGA:Â Jangan Remehkan Ucapan Insya Allah
Dalam Islam, ahli tafsir menyebutkan bahwa frasa Insya Allah muncul dalam peristiwa turunnya Surat Al-Kahfi kepada Nabi Muhammad SAW. Frasa tersebut dimaksudkan untuk menegur Nabi Muhammad SAW.
Singkat cerita, beberapa orang Makkah melakukan perjalanan menuju Yastrib (Madinah) untuk bertemu dengan pendeta Yahudi. Pendeta tersebut memberikan tiga pertanyaan kepada orang-orang Makkah untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Apabila Nabi Muhammad dapat menjawab tiga pertanyaan itu, Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sehingga, untuk mengonfirmasi klaim kenabian Muhammad, pendeta ingin agar Muhammad bisa menjawab tiga pertanyaannya.
Orang-orang Makkah itu pun menyampaikan tiga pertanyaan kepada Nabi Muhammad dan Nabi langsung menyampaikan bahwa ia akan menjawabnya esok hari. Akan tetapi, wahyu Allah tidak kunjung turun, dan hal ini dilakukan Allah semata-mata sebagai pelajaran agar Nabi Muhammad SAW tidak mudah menjanjikan suatu hal.
Wahyu terkait hal itu akhirnya turun.
“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: sesungguhnya saya akan melakukan ini besok, kecuali dengan menyebut, ‘Insya Allah’ dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (Surat Al-Kahf ayat 23-24)
Melalui ayat tersebut diperintahkan, segala kebaikan yang dilakukan agar bisa membuahkan hasil atas kehendak Allah. Bahkan tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Â Insya Allah atau In Shaa Allah, Mana yang Benar?
Selain itu, makna Insya Allah dalam konteks sosial bukan berarti tidak atau tidak pernah. Ungkapan Insya Allah dimaksudkan untuk mencegah kita dihadapkan dalam masalah karena kelalaian, dan agar manusia senantiasa menyerahkan segala urusannya kepada Allah.
Sebagaimana diriwayatkan Anas ibn Malik bahwa seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, haruskah saya mengikat unta saya dan percaya kepada Allah, atau haruskah saya membiarkannya tidak terikat dan percaya kepada Allah?” Maka Nabi SAW bersabda, “Ikat dia dan percayalah kepada Allah.” (HR Tirmidzi).
Hadits ini terkenal dengan penjelasannya yang sederhana, namun efektif tentang tawakal atau kepercayaan kepada Allah. Jadi sebagai manusia diperintahkan untuk melakukan perannya, dan setelahnya serahkan kepada Allah. Artinya hadits tersebut menekankan bahwa beberapa hal tidak berada dalam kendali manusia. Karena itu adalah bagian dari rencana Allah.
Dengan kata lain, frase Insya Allah menunjukkan bahwa seorang muslim percaya dan mempercayakan segalanya kepada Allah, tentunya setelah dia melakukan usaha yang dapat diperbuatnya, []
SUMBER: ABOUT ISLAM