ALQUDS – Aksi unjuk rasa untuk mendukung warga Palestina yang berjaga di Masjid Al-Aqsha pada Jumat (21/07) berlangsung di berbagai belahan negara Muslim.
Aksi serentak ini jawaban dari seruan para ulama untuk menolong Masjid Al-Aqsha dan mengkhususkan hari Jumat sebagai hari kemarahan terhadap blokade Israel terhadap masjid suci itu.
Di ibukota Yordania, Amman, ribuan orang berkumpul di depan Masjid Al-Husaini di pusat ibukota. Mereka kemudian menggelar aksi jalan kaki dan membawa poster bertulis “Intifadhah berlanjut sampai Al-Quds bebas”, “Kita semua berkorban untuk Al-Aqsha” dan “Al-Aqsha adalah masalah akidah”.
Aksi jalan kaki juga terjadi ibukota Tunisia setelah Salat Jumat. Mereka menyatakan mendukung aksi warga Palestina di Al-Quds untuk membela Al-Aqsha. Mereka juga membawa poster yang berisi mengutuk pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Islam oleh Israel.
Jalan utama di kota Nouakchott, ibukota Tunisia, menjadi lautan manusia pada Jumat. Mereka turun ke jalan sebagai aksi solidaritas untuk warga Palestina yang berjaga di Masjid Al-Aqsha. Dalam yel-yel, mereka mengutuk Israel dan meminta PBB turun tangan.
Massa dalam jumlah besar juga memenuhi alun-alun Beyazit di kota Istanbul, Turki. Massa berdatangan dari berbagai kota di Turki. Perkumpulan massa juga terjadi di kota Ankara, Ghaziantep dan kota lainnya. Mereka mengutuk Israel dan meneriakkan yel-yel mendukung Palestina dan Al-Aqsha.
Di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia, massa menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar AS. Mereka berorasi dan membawa poster-poster mengutuk langkah-langkah keamanan Israel terhadap Al-Aqsha.
Di Indonesia, aksi untuk Al-Aqsha digelar di banyak kota. Selain di ibukota Jakarta, massa juga berunjuk rasa untuk Al-Aqsha di Bandung, Semarang, Solo, Makasar, Palu dan kota-kota lainnya.
Ratusan massa menggelar demonstrasi di ibukota Sudan, Khortum, selepas Salat Jumat. Tak hanya di jalan, aksi mengutuk langkah-langkah keamanan Israel terhadap Al-Aqsha juga diserukan di mimbar-mimbar masjid.
Di Lebanon, aksi terfokus di kamp-kamp pengungsi Palestina. Sembari membawa bendera negara Palestina, mereka mengutuk Israel.
Di Mesir, aksi mengutuk Israel berlangsung secara terbatas. Hal itu karena undang-undang demonstrasi yang dibuat oleh rezim Al-Sisi, yang melarang demonstrasi tanpa izin.
Di Yaman, massa tak hanya mengutuk Israel. Negara-negara Arab yang dianggap diam menyaksikan pelanggaran di Al-Aqsha tak luput dari kecaman mereka.
Di Kuwait, aksi hanya terbatas melalui mimbar-mimbar masjid. Para khatib mayoritas membawakan tema tentang menolong Al-Aqsha.
Sementara di Al-Quds, aksi yang disebut dengan Jumat Kemarahan dihadapi represif oleh penjajah. Sedikitnya tiga warga Palestina terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka.[]
Sumber: Al-Jazeera