MUMBAI–Ribuan orang melakukan demonstrasi di India pada Rabu (28/6/2017) untuk melawan gelombang serangan terhadap umat Islam yang dituding melakukan pembunuhan terhadap sapi atau makan daging sapi, demikian dilaporkan Al-Jazeera.
Sejumlah spanduk atau poster pun muncul mewarnai aksi demo tersebut, di antaranya “Tidak dalam Nama Saya” dan “Stop Cow Terrorism”. Setidaknya aksi demo tersebar di 10 kota di India, termasuk Mumbai, Kolkata dan Delhi dimana para intelektual dan aktivis bergabung dengan keluarga korban penyerangan baru-baru ini.
Diketahui, banyak orang Hindu menyembah sapi dan menganggapnya sebagai hewan suci bagi agama mereka. Kelompok sayap kanan Hindu, beberapa terkait dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyerangan yang terus berlanjut ini.
Jumat (23/6/2017) lalu, sekitar 20 pria menyerang empat orang Muslim di sebuah kereta di pinggiran New Delhi, menusuk secara brutal satu dari mereka dan melukai dua orang lainnya.
“Saya merasa takut, saya bahkan tidak tahu apakah saya bisa sampai di rumah dengan selamat,” kata Bashruddin Khandawali (24) yang ikut berdemo, sepupu dari Junaid Khan yang dibunuh di kereta.
Pekan lalu, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang membawa daging sapi di kereta api juga dibunuh. Pada hari Selasa, seorang pria dipukuli dan rumahnya dibakar oleh gerombolan orang yang menuduhnya membantai seekor sapi di negara bagian Jharkhand bagian timur.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan pejabat pemerintah, termasuk perdana menteri, telah lamban mengecam keras serangan tersebut. Tindakan polisi terhadap pelaku juga dinilai tidak tegas.
Lima dari pembunuhan hampir semuanya di siang bolong dan di area umum yang ramai, telah terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Hampir semua dari 63 serangan sejak 2010 yang melibatkan kekerasan terkait dengan sapi tercatat setelah Modi dan pemerintah nasionalis Hindu berkuasa pada tahun 2014. Dua puluh delapan orang India –24 di antaranya Muslim–telah dibunuh dan 124 lainnya cedera sejak 2010 atas kekerasan terkait dengan sapi.
Meskipun demonstrasi tersebut awalnya direncanakan untuk diadakan di jantung ibukota India, hashtag #NotInMyName dengan cepat mulai tren di Twitter dan menghasilkan banyak tanggapan. []
Sumber: Kiblat